Jepara  

Musim Hujan, Warga Diminta Antisipasi DBD

PAPARAN: Pj Bupati Jepara saat memberikan tanggapan terkait kasus DBD, usai mengikuti apel kesiapsiagaan di Mapolres Jepara, Senin (9/12/24). (LIA BAROKATUS SOLIKAH/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten Jepara mencatat selama Januari hingga Desember 2024 terdapat ratusan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga puluhan orang meninggal dunia. Karena itu, pemkab mengimbau warga Jepara untuk melakukan langkah antisipasi memasuki musim penghujan saat ini.

Berdasarkan data Elektronik-Demam Berdarah Dengue (E-DBD) dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, dari 1 Januari hingga 7 Desember 2024, tercatat 3.850 orang terkena Demam Dengue (DD), 396 orang Demam Berdarah Dengue (DBD), dan 20 orang meninggal dunia. Totalnya mencapai 4.266 orang.

“Pada bulan ini sudah musim hujan, kita harus waspada terhadap nyamuk penyebab demam berdarah,” ujar Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta usai mengikuti apel kesiapsiagaan di Mapolres Jepara, Senin (9/12/24).

Baca juga:  DPRD Jepara Umumkan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Pilkada 2024

Edy meminta rumah sakit dan DKK Jepara untuk lebih serius menangani kasus DB, agar tidak terjadi lonjakan kasus seperti tahun lalu.

“Jangan sampai kejadian tahun lalu yang mrmbludak juga terjadi di tahun ini. Gerakan pembersihan sarang nyamuk sudah kami sampaikan ke kecamatan untuk segera dilakukan,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa upaya pencegahan dini sangat penting agar Jepara tidak terjebak dalam wabah yang menakutkan. “Nyamuk sudah tidak lagi jadi bencana di Jepara,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Jepara, Eko Cahyo Puspeno, menjelaskan bahwa munculnya kasus DBD berkaitan dengan musim penghujan. Meskipun kasus mulai muncul, saat ini masih tergolong cukup landai.

Baca juga:  Ketua DPRD Bantu Proses Pengobatan Warga Karimunjawa yang Terkena DB

“Umumnya, virus DBD meningkat saat musim penghujan karena minimnya cahaya matahari. Virus yang terkena cahaya akan cepat mati,” ungkapnya.

Eko juga mengajak masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan 3 M+, yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, dan memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis.

“Kesadaran masyarakat akan kewaspadaan terhadap meningkatnya kasus DB perlu ditingkatkan melalui upaya PSN secara rutin,” katanya. (oka/gih)