KUDUS, Joglo Jateng – Empat desa wisata di Kabupaten Kudus didorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, agar menjadi destinasi wisata unggulan. Keempat desa wisata itu, yakni Desa Kaliwungu, Menawan, Japan dan Kesambi.
Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah menjelaskan, empat desa wisata itu memiliki keunggulan masing-masing. Di antaranya Desa Kaliwungu yang memiliki gebyok ukir, Desa Menawan dengan potensi agrowisata serta pengelolaan sampah dan lingkungan. Lalu Desa Japan dengan potensi wisata air tiga rasa, serta potensi tanaman kopi, serta buah khas desa setempat seperti jeruk pamelo, pisang byar dan alpukat.
“Dan yang keempat yaitu Desa Kesambi yang sata ini memiliki potensi wisata embung desa yang dikelola menjadi tempat pemancingan ikan dan bisa langsung dimasak di lokasi. Serta potensi kuliner khas yang juga bisa dikembangkan,” jelasnya, Selasa, (10/12).
Ia menyebut desa tersebut diberikan pendampingan, baik terkait kelembagaan, digital marketing, penataan potensi wisata, pemetaan potensi wisata, permasalahan yang ada, hingga penyusunan paket wisata. Bersama lembaga konsultan Desa Wisata Institute dari Yogyakarta, pendampingan kepada desa tersebut diawali dengan fokus grup diskusi dengan mengundang empat pemerintah desa, pengelola desa wisata, serta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
“Nantinya, juga ada upaya mengembangkan kerajinan agar bisa menjadi cenderamata khas desa setempat yang bisa dijadikan oleh-oleh oleh wisatawan,” ujarnya
Tentunya, lanjut dia, desa wisata tidak hanya menjual menjadi satu daya tarik wisata. Akan tetapi nantinya bisa mengembangkan potensi-potensi lainnya, seperti alam, budaya atau atraksi wisata, kearifan lokal, hingga kerajinan di desa setempat
Ia berharap keempat desa wisata tersebut nantinya menjadi desa wisata yang betul-betul layak dikunjungi dan potensi yang dimiliki menjadi daya tarik wisata. Selain itu, bisa memunculkan potensi masyarakat yang ada, baik potensi seni, maupun budaya untuk ditawarkan menjadi atraksi wisata kepada wisatawan.
“Kami juga berharap pemberdayaan masyarakat desa nanti mampu membuat sebuah inovasi, kreativitas, produk, baik produk ekonomi kreatif maupun UMKM yang bisa ditawarkan kepada wisatawan. Baik sebagai daya tarik wisata maupun bisa dinikmati wisatawan selama interaksi di sana maupun sebagai oleh-oleh,” imbuhnya.(iza/sam)