Jepara  

Penyeberangan ke Karimunjawa Diberhentikan Sementara

SUASANA: Kapal Siginjay yang hendak berangkat dari Jepara menuju Karimunjawa batal karena gelombang laut tinggi, Selasa (10/12/24). (LIA BAROKATUS SOLIKAH/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Jepara mengeluarkan peringatan bagi seluruh nakhoda kapal terkait potensi gelombang tinggi di perairan Jepara. Hal ini penyebabkan penyeberangan ke Karimunjawa dan sebaliknya diberhentikan sementara.

“Kami akan terus mengeluarkan himbauan ini sampai cuaca menunjukkan perbaikan,” ungkap Dedi Agus Triyanto, petugas Kesyahbandaran di UPP Kelas II Jepara saat ditemui dikantornya, Selasa (10/12/24).

Peringatan ini dikeluarkan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Semarang dan kondisi aktual di lapangan yang diperoleh dari Stasiun Radio Pantai (SROP) Jepara serta laporan nakhoda kapal besar yang melakukan penyeberangan.

Baca juga:  Peringati Hari Ibu ke-96, Polres Jepara Gelar Upacara Bendera

“Cuaca saat ini masih fluktuatif. Terkadang pagi hari kondisinya baik, namun siang atau sore bisa memburuk dengan gelombang tinggi,” lanjut Dedi.

BMKG menyatakan bahwa potensi gelombang di perairan Jepara dan Karimunjawa saat ini tergolong sedang, berkisar antara 1,25 – 2,5 meter dengan kecepatan angin 2-15 knot. Dalam kondisi ini, penyeberangan ke Karimunjawa dan sebaliknya masih ditangguhkan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jepara, Ony Sulistijawan, menegaskan bahwa penyeberangan ke Karimunjawa belum dapat dilaksanakan, mengingat tingginya potensi gelombang di wilayah tersebut.

“Penyeberangan ke Karimunjawa telah dihentikan sejak tanggal 6-7 Desember, sempat beroperasi lagi pada tanggal 8 Desember, namun saat ini kembali off pada tanggal 9-10 Desember,” jelasnya.

Baca juga:  KPU Jepara Tetapkan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih 9 Januari 2025

Dishub masih menunggu informasi terbaru dari BMKG dan UPP Kelas II Jepara untuk memastikan jadwal keberangkatan kapal. “Kami akan terus memantau update harian dari BMKG serta kondisi nyata yang dilaporkan oleh Syahbandar,” tutupnya. (oka/gih)