Pasar Dargo Diberdayakan sebagai Pusat Ekonomi

Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto
Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto. (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng –  Dinas Perdagangan (Disdag) berkomitmen untuk memberdayakan kembali Pasar Dargo sebagai pusat aktivitas ekonomi yang strategis. Pihaknya menyampaikan, revitalisasi Pasar Dargo diawali dengan relokasi tahap pertama pedagang Barito Karya Mandiri pada November 2024 lalu.

Plt. Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengungkapkan, lokasi Pasar Dargo yang berada di pusat kota sangat strategis untuk mendukung aktivitas perdagangan. Pihaknya ingin memfungsikan kembali Pasar Dargo agar lebih bermanfaat bagi masyarakat, termasuk pedagang Barito Karya Mandiri dan pedagang-pedagang yang sudah ada.

“Alhamdulillah beberapa waktu lalu, relokasi pedagang Barito Karya Mandiri telah dimulai. Mereka kini menempati lantai satu dan dua Pasar Dargo. Langkah ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali pasar yang selama ini cenderung pasif,” ucapnya saat dikonfirmasi Joglo Jateng, belum lama ini.

Baca juga:  DPRD Jateng Dukung Pembukaan Jalur Udara ke Karimunjawa

Ia menyampaikan, dalam proses revitalisasi, juga akan mengevaluasi keberadaan karaoke yang telah beroperasi selama lebih dari 15 tahun di area tersebut. Kontrak pihak ketiga tersebut juga telah berakhir pada September 2023.

“Nanti akan kita evaluasi, ya kita sesuaikan dengan aspirasi masyarakat terutama yang ada di sekitar Pasar Dargo. Tentunya nanti akan kita evaluasi dan akan kita tata ke tempat yang lebih tepat,” jelasnya.

Pihaknya juga mendukung penuh rencana pelaksanaan event ‘Sobo Dargo’ yang digagas oleh pedagang dan masyarakat sekitar pasar Dargo. Kegiatan tersebut merupakan aspirasi dari pedagang dan masyarakat di sekitar pasar Dargo untuk mengadakan event yang namanya Sobo Dargo.

Baca juga:  UIN Walisongo Sapa Calon Mahasiswa di Pekalongan

Bahkan, pihaknya telah mensurvei lokasi dan mendorong kolaborasi dengan sanggar-sanggar seni dan masyarakat yang ada di sekitar Pasar Dargo. Diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pasar agar kembali ramai dan memperkuat kolaborasi dengan komunitas seni lokal.

Dirinya berpesan kepada jajaran Dinas Perdagangan, khususnya 6 Korwil dan 38 Kepala Pasar se-Kota Semarang untuk tidak melakukan aktivitas yang melanggar aturan dan ketentuan. Seperti contohnya, tidak melakukan pungutan liar (pungli) kepada pedagang. “Tidak ada lagi pungutan-pungutan liar maupun terlibat dalam transaksi lapak,” harapnya.

Bambang berharap, hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Semarang untuk mengoptimalkan aset daerah guna meningkatkan perekonomian warga. Dengan sinergi berbagai pihak, Pasar Dargo kembali menjadi pusat perdagangan yang membangkitkan perekonomian di Kota Semarang.

Baca juga:  Dewan Apresiasi Penanganan Banjir Era Mbak Ita

Sebelumnya, Dinas Perdagangan mengadakan rapat koordinasi untuk melakukan evaluasi beberapa kegiatan dinas dengan mengundang pihak Polrestabes dan Kejaksaan Negeri Kota Semarang. Diharapakan dapat meningkatkan integritas SDM Dinas Perdagangan Kota Semarang. (int/gih)