Pengabmas Poltekkes Beri Edukasi Remaja Cegah Stunting pada Masa Pra Konsepsi

Tim Pengabmas Jurusan Kebidanan Semarang Poltekkes Kemenkes Semarang saat menggelar edukasi soal stunting di SMKN 11 Kota Semarang, Jumat, (15/11). (DOK.PRIBADI/JOGLO JATENG).

SEMARANG, Joglo Jateng – Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) Jurusan Kebidanan Semarang Poltekkes Kemenkes Semarang menggelar edukasi tentang pemberdayaan remaja melalui edukasi stunting sebagai upaya pencegahan stunting pada  masa pra konsepsi.

Acara dilaksanakan di SMKN 11 Kota Semarang, Jumat, (15/11).

Ketua pengabdi, Suwanti, S.SiT.M.Kes mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pemberdayaan remaja dalam mengoptimalisasi pencegahan stunting pada masa pra konsepsi melalui edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang stunting.

Program pencegahan stunting ini sudah harus di mulai sejak awal yakni sejak masa pra konsepsi.

“Sebagaimana diketahui, bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (di bawah lima tahun), akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak tumbuh pendek untuk usianya. Nah kekurangan gizi ini terjadi terutama pada saat periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu dari janin sampai anak berusia 2 tahun.” kata dia kepada Joglo Jateng.

Baca juga:  Desain ala Selebritas Jadi Tren Perhiasan 2025

“Maka dari itu untuk mewujudkan periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak balita yang optimal, kita melakukan edukasi tenntang pencegahan stunting sejak masa prakonsepsi yaitu sejak masa remaja atau masa sebelum hamil,” imbuhnya.

Suwanti berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut bisa memberikan dampak positif kepada para remaja tentang cara mencegah stunting sejak dini.

Salah satunya yaitu dengan mengkonsumsi tablet besi bagi remaja putri 1 tablet setiap satu minggu sekali dan setiap hari pada saat mestruasi berlangsung.

Serta dengan melakukan pola hidup sehat baik bagi remaja putri maupun remaja putra.

Baca juga:  Pemkot Semarang Upayakan Pengurangan Kawasan Kumuh

“Oleh karena itu, tim pengabdi bersama mahasiswa melakukan edukasi kepada remaja di SMKN 11 Kota Semarang, yang mana remaja-remaja ini adalah calon ibu dan calon ayah (calon orang tua) yang harus memiliki pemahaman dan perencanaan kehidupan berkeluarga yang baik. Juga memiliki kesadaran bersama di dalam keluarga untuk membantu tumbuh kembang bayi secara optimal sehingga terbebas dari stunting,” ungkap Erna Widyastuti, SSiT., M.Kes salah satu anggota pengabmas.

Sementara itu, Triana yang juga merupakan anggota pengabdi menyebutkan bahwa Jurusan Kebidanan Semarang juga sangat berperan penting dalam memberikan edukasi dan memberdayakan remaja di wilayah binaannya yaitu wilayah kelurahan Gedawang, di mana SMKN 11 berada di lingkup kelurahan tersebut.

Baca juga:  Dinas Arpus Jateng Sukses Laksanakan Re-Akreditasi Perpustakaan Umum 2024

Sehingga sangatlah pas jika sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah para remaja.  (luk/gih).