KUDUS, Joglo Jateng – Sebanyak 6 inovasi layanan publik dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2024 menerima penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Sekretaris Daerah. Penyerahan tersebut berlangsung di @HOM Hotel Kudus, Kamis, (12/12).
Adapun enam peserta yang masuk lolos Top 6 diantaranya Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dengan inovasi SBN (Sarang Bebas Nyamuk) Kolaborasi Penggerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai Pengendalian Infeksi Dengue di Kudus. Lalu Dinas Penananam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang mengusung inovasi Pro-InvestKu (Inovasi Promosi Investasi Kudus) dan RSUD dr. Loekmono Hadi menginovasikan CETAR TB (Cegah Tangkal dan Rawat TBC).
Selanjutnya, SMPN 1 Jati yang menginisiasi inovasi Lobster Alit (Strategi Preservasi dan Revitalisasi Perpustakaan) dan SMPN 1 Kudus mengusung inovasi Transformasi Pendidikan Melalui AKSI SI Heka pada SMP 1 Kudus. Serta dari UPT Puskesmas Ngembal Kulon yang mengusung inovasi KUPAT ASEM (Aku PATuh Aku SEMbuh).
Penjabat Bupati Kudus, M Hasan Chabibie, melalui Kepala Bagian Perekonomian Setda Kudus Dwi Agung Hartono, mengucapkan selamat atas dedikasi yang ditunjukkan para inovator. Nantinya inovasi terbaik pada KIPP Pemkab Kudus 2024 ini akan menjadi perwakilan Kudus untuk mengikuti kompetisi serupa di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
“Jadi yang terpilih ini aadalah inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terlayani dengan baik, tidak ribet dan transparan,” ujarnya.
Dikatakannya, kompetisi ini merupakan bagian dari upaya terus mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik. Khususnya untuk menciptakan pemerintahan efektif dan transparan.
“Tentunya kebijakan yang diinovasikan bisa memberi dampak positif dan sejalan dengan tujuan arah pembangunan berkelanjutan. Yaitu untuk memberikan pelayanan berkualitas serta memberikan akses seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Pihaknya berharap, inovasi yang telah diciptakan ini menjadi bukti nyata dan membawa perubahan positif terhadap pelayanan publik. Ia juga berharap inovasi ini tidak berhenti di sini saja tetapi bisa diterapkan dan disebarluaskan di jajaran pemkab Kudus.
“Tentunya ini menjadi motivasi bekerja lebih keras agar menyentuh kebutuhan dan berdampak langsung dalam kehidupan masyarakat,” harapnya.
Hadir sebagai narasumber, Kepala Bidang Kebijakan Pembangunan, Riset dan Inovasi, Edi Wahyono menyebutkan, inovasi layanan publik harus terus bergerak. Karena hal itu yang akan memperluas dampak dari inovasi demi kemajuan suatu daerah. Ia menilai, keberhasilan Kudus dalam meningkatkan pelayanan publik tidak lepas dari dedikasi dan kerja keras seluruh pihak.
“Dan inovasi pelayanan publik ini berperan penting meningkatkan kualitas layanan. Semangat dari Kudus menuju Indonesia ini bisa diwujudkan dengan inovasi yang nantinya bisa direplikasikan seluruh unit layanan di Indonesia,” bebernya. (iza/fat)