SEMARANG, Joglo Jateng – Nutrition Officer UNICEF Indonesia dr. Karina Widowati menyampaikan bahwa 1000 hari pertama kehidupan bayi harus lebih diperhatikan. Hal ini untuk upaya menangani stunting.
Hal itu disampaikan dalam “Orientasi: Peran Jurnalis dalam Mobilisasi Masyarakat untuk Mendukung Program Pencegahan Gizi Buruk” yang digelar oleh UNICEF bekerja sama dengan LPPM Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di Rooms Inc Hotel Pemuda Semarang, Senin (16/12).
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), pada tahun 2021 prevalensi stunting di provinsi Jawa Tengah 20,9 persen. Angka ini menurun 0,1 persen menjadi 20,8 di tahun 2022. Lalu tahun berikutnya turun 0,1 persen lagi menjadi 20,7 persen.
“Hal yang perlu dilakukan agar anak dapat tumbuh optimal ada pada kesehatan bayi dan pengasuh, pemberian gizi bayi dan ibu yang cukup, kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan seseorang serta lingkungannya,” katanya.
Upaya selanjutnya kemampuan pengasuh untuk memperhatikan, memahami, dan merespons sinyal anak secara tepat waktu dan sesuai, lingkungan yang aman dan terlindungi bagi anak dan keluarga, hingga akses terhadap makanan dan sanitasi/air bersih.
Karina juga menyingung tentang perkembangan otak anak. Menurutnya, pada tahun-tahun pertama kehidupan, neuron pada otak manusia membentuk koneksi baru dengan kecepatan 700 hingga 1000 per detik.
Zat gizi seperti zat besi, zinc, dan asam lemak omega-3 sangat penting untuk perkembangan otak. Kekurangan bisa menyebabkan keterlambatan kognitif, kesulitan belajar, dan masalah perilaku.
“Sehingga gizi yang cukup selama 1000 hari pertama kehidupan mendukung kemampuan kognitif dan prestasi sekolah yang lebih baik. Gizi yang buruk dapat mengakibatkan penurunan IQ dan prestasi pendidikan,” ungkap dia.
Lebih lanjut dia menekankan pentingnya pemberian ASI dan makanan bergizi pada anak pada 1000 hari pertama kehidupan. Menurutnya, pemberian ASI ekslusif selama enam bulan dan dilanjut hingga usia dua tahun bisa mengurangi risiko stunting.
Selain itu, pemberian makanan pendamping juga penting. Para ibu atau orang tua diimbau untuk memperkenalkan makanan padat yang sesuai dengan usia sambil tetap memberikan ASI. Pengenalan dan pemberian makanan padat atau semi padat yang tepat waktu, cukup, dan aman serta sesuai usia dapat dilakukan sebagai tambahan ASI pada usia enam bulan. (luk/gih)