Kudus  

Animasi Film Jelangkung Nominasi 5 Besar FFI

TAMPIL: Pelajar SMK Raden Umar Said menunjukkan poster karya mereka yang masuk Nominasi 5 Besar FFI, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng –  Film hasil karya pelajar SMK Raden Umar Said masuk nominasi 5 besar dalam ajang Festival Film Indonesia 2024 kategori Animasi Film Pendek. Short film berjudul Jelangkung Golek Wangsulan ini merupakan salah satu karya tugas akhir siswa kelas 12 Zuhari Bari’ dkk dibawah bimbingan Azmi Maulana.

Tak hanya berprestasi di tingkat nasional, Jelangkung ini juga berhasil masuk nominasi festival film internasional. Diantaranya Spanyol, Inggris dan Singapura.

Kepala Konsentrasi Keahlian Animasi 3D SMK RUS, Rico Andriansyah menjelaskan, Jelangkung termasuk salah satu film diantara 10 film tugas akhir lainnya yang memiliki narasi paling menghibur dan menarik. Sebab, para siswa berhasil mengkombinasikan antara mitos, komedi, horror dan kehidupan anak-anak di era sekarang.

Baca juga:  Puluhan Bus Wisatawan Padati Terminal Wisata Bakalankrapyak

“Selain narasi, film Jelangkung ini juga secara visual kualitasnya tidak kalah dengan karya para professional. Sehingga banyak yang tertarik bahkan seluruh siswa dalam satu tim ini hampir semuanya terserap di industri dalam hitungan bulan,” jelasnya kepada Joglo Jateng.

Awalnya, lanjut dia, film ini merupakan output dari tugas akhir siswa di jurusan animasi 3D dalam membuat produk unggulan. Terdapat 10 kelompok yang terdiri dari 17 hingga 20 siswa yang mengangkat tema local wisdom. Mereka juga melakukan premier serta presentasi karya yang ditonton banyak orang.

Baca juga:  TPA di Kudus Ditutup, Pengelolaan Sampah di Pasar Dijaga Ketat

“Karya akhir lulusan kami praktik berbasis industri yaitu produksi animasi film. Usai premier, mereka kami tawarkan apakah berkenan diberikan pendampingan untuk mendaftar dan berminat ke festival film,” imbuhnya.

Rico mengungkapkan, masuknya karya siswa dalam FFI ini menjadi capaian luar biasa. Sebab mulai dari angkatan 2015 lalu pihaknya sudah sering mendaftarkan berbagai karya siswa dalam ajang bergengsi tersbebut.

“Tujuannya tentu agar anak-anak memiliki karya setingkat professional. Terbukti banyak karya mereka mendapat apresiasi positif tidak hanya dari praktisi di Indonesia tetapi juga mancanegara,” ungkapnya.

Baca juga:  Kopi Merah Berkualitas Tinggi dari Tradisi Keluarga di Lereng Muria

Selama ini, kata dia, sekolah tak hanya memberikan hard skill tetapi juga soft skill berupa sikap konsistensi dan kerjasama. Demikian itu menjadi kunci keberhasilan dalam mendukung anak-anak dalam berkarya. Pihaknya juga menargetkan konsistensi dan keberlanjutan dalam memberikan pendampingan dalam berkarya sebaik mungkin.

“Komunikasi dan kerjasama tim ini menjadi salah satu kunci dalam mendukung keberhasilan karya siswa. Tentunya didukung dengan critikal thinking kreativitas lulus siap kerja,” bebernya. (iza/fat)