Kudus  

Napak Tilas Sejarah Ribuan Tahun

MENARIK: Penasihat Paguyuban Kumalacakra, Suryono menjelaskan jenis-jenis keris, belum lama ini. (NUR MAIDAH /JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Sebuah pameran keris dan senjata tradisional di Kudus berhasil menyita perhatian publik. Lebih dari 90 koleksi senjata khas Nusantara dari berbagai era dipamerkan. Termasuk dari masa kerajaan Mataram, Majapahit, Kediri, hingga Singosari. Pameran ini tidak hanya menampilkan keris sebagai benda pusaka, tetapi juga mengungkap nilai-nilai sejarah di balik setiap bilahnya.

Penasihat Paguyuban Kumalacakra, Suryono mengatakan, keris bukan sekadar senjata. Melainkan simbol kekuatan, status sosial, dan kebudayaan.

“Betok, misalnya, berasal dari keluarga kesatria atau keturunan raja. Setiap era memiliki bentuk khas yang berbeda. Sehingga kita bisa mengenali asal-usulnya, apakah dari Singosari, Kediri, atau Majapahit,” katanya.

Baca juga:  Jelang Akhir Tahun, Arus Lalu Lintas di Kudus Padat

Beberapa keris yang dipamerkan memiliki keunikan tersendiri. Keris betok layang menjadi salah satu yang langka, sementara betok kebo lebih banyak ditemukan.

“Ada juga betok jalak yang hanya digunakan oleh kalangan tertentu, seperti bangsawan. Rakyat biasa biasanya memakai keris polos tanpa ornamen khusus,” tambahnya.

Selain keris, ada beberapa senjata yang lebih tua, seperti jenis cetok yang diyakini sebagai keris tertua. Senjata ini memiliki desain sederhana, namun memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.

“Menurut arkeolog, ada senjata yang berasal dari abad ketiga, modelnya masih primitif. Bahkan ada yang berusia lebih dari 2.000 tahun,” jelas Suryono.

Baca juga:  Cegah Banjir di Desa Setrokalangan, UMK Kudus Pasang Sistem Peringatan Dini

Salah satu koleksi yang biasa menarik perhatian adalah jenis keris carito guntologuntolo dengan logam log in 15. Keris ini dianggap istimewa karena sering digunakan dalam upacara adat tertentu.

“Senjata ini biasa disebut agem yasa, digunakan oleh tokoh penting. Sementara rakyat biasa biasanya tidak berani memakainya,” ungkapnya.

Setiap keris tidak hanya mencerminkan seni dan keahlian pembuatannya, tetapi juga menggambarkan cerita tentang masa lalu. Dalam setiap bilahnya, tersimpan jejak peradaban dan  perjalanan panjang sejarah kerajaan-kerajaan besar di Nusantara.

Pameran keris menjadi salah satu bukti nyata bahwa budaya Nusantara memiliki kedalaman sejarah yang luar biasa. Melalui acara seperti ini, generasi muda diharapkan dapat mengenal dan menghargai warisan leluhur, serta memahami makna di balik setiap senjata yang dipamerkan. (cr7/fat)