KUDUS, Joglo Jateng – MI Darul Ulum 02, salah satu sekolah yang selalu berinovasi dalam proses pembelajaran. Kali ini sekolah tersebut menerapkan cara yang berbeda dalam penyerahan raport bagi siswa kelas 5.
Kepala MI Darul Ulum 02, Nur Munanjah menyampaikan dukungannya terhadap inovasi ini. Dirinya berharap, sistem ini dapat berlanjut ke semester berikutnya.
“Sistem ini bukanlah hal baru, melainkan modifikasi dari metode yang sudah ada. Dulu, penyerahan raport dilakukan secara langsung, namun dengan video, siswa dapat lebih leluasa dalam berbicara tentang pengalaman belajarnya,” katanya.
Selain itu, ia memberikan pesan penting kepada siswa dan orang tua terkait dengan kebiasaan baik yang perlu dijaga. Yakni tidak lupa kebiasaan seperti solat dhuha, mengaji, dan tetap belajar meskipun di hari libur. Selain itu, senantiasa menjaga kebugaran dan kesehatan lingkungan, terutama di musim hujan.
Dalam acara penyerahan raport kali ini, sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi siswa, pihak sekolah juga memberikan piala dan piagam penghargaan. Dengan adanya penghargaan tersebut, diharapkan dapat memotivasi siswa untuk terus berprestasi dan menjaga kebiasaan baik yang sudah ditanamkan di sekolah.
Sementara itu, Wali kelas 5, Riyanto menjelaskan, proses penyerahan raport kali ini tidak hanya dilakukan secara langsung. Tetapi juga melibatkan teknologi dalam bentuk video refleksi yang dibuat oleh para siswa.
Menurutnya, tujuan dari inovasi ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan perjalanan belajar mereka selama satu semester. Hal ini dilakukan dengan cara yang lebih personal dan interaktif.
“Orang tua mendapatkan refleksi langsung dari siswa kelas 5 mengenai kegiatan belajar di semester 1 melalui video yang mereka buat. Video ini hanya bisa dilihat oleh orang tua masing-masing siswa. Karena setiap siswa memiliki akun sendiri-sendiri,” jelasnya, akhir pekan lalu.
Ia menjelaskan, setiap siswa diberi tugas untuk membuat video refleksi yang berisi pemikiran mereka tentang pengalaman belajar selama satu semester. Video tersebut kemudian diunggah ke sebuah platform penyimpanan online, yaitu Google Drive, dan dapat diakses oleh orang tua melalui akun pribadi yang telah dibuatkan oleh pihak sekolah. Lalu, setiap siswa memiliki kode akses unik untuk menjaga kerahasiaan video, dan akun ini diharapkan dapat menjadi penghubung yang lebih efektif antara guru, siswa, dan orang tua.
Ia menambahkan, meskipun ide ini terinspirasi dari sekolah lain yang menerapkan hal serupa, namun proses penerapan di MI Darul Ulum 02 membutuhkan waktu persiapan yang matang. Selama waktu persiapan ini, meskipun ada kegiatan remedial, namun pihaknya memfokuskan tugas pembuatan video refleksi.
“Saya memberi tugas pembuatan refleksi ini kepada anak-anak setelah akhir semester, dan mereka diberi waktu satu minggu untuk menyelesaikan tugas tersebut,” imbuhnya.
Inovasi ini memberikan keleluasaan bagi para siswa untuk menyampaikan pemikiran mereka tanpa adanya tekanan dari pihak luar. Hal ini juga menjadi kesempatan bagi orang tua untuk lebih memahami perjalanan belajar anak mereka. Setelah orang tua melihat video tersebut, mereka diharapkan memberikan feedback melalui kuesioner yang telah disiapkan oleh pihak sekolah.
“Melalui video, anak-anak bisa bebas mengekspresikan diri mereka tanpa rasa canggung yang mungkin mereka alami jika disampaikan secara langsung,” paparnya. (uma/fat)