Taj Yasin Dorong Karawitan dan Dalang Anak Pentas di Kota Lama

FOTO BERSAMA: Calon Wakil Gubernur yang unggul dalam rekapitulasi Pilgub Jateng 2024, Taj Yasin Maimoen (tengah) saat menghadiri syukuran HUT ke-3 Sanggar Seni Sindhu Laras Bocah, di sanggar Teather Lingkar, Jl. Gemah Sari 8/308, Perum Kini Jaya Kedungmundu, Kota Semarang, belum lama ini. (HUMAS/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Calon Wakil Gubernur yang unggul dalam rekapitulasi Pilgub Jateng 2024, Taj Yasin Maimoen mendorong seni karawitan dan dalang anak bisa pentas rutin di Kota Lama Semarang. Sehingga kesenian ini menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Menurut Gus Yasin, sapaan akrabnya, kota-kota wisata seperti Solo, Jogja, dan Bali diburu penikmat wisata karena kesenianya. Hal itu ia katakan saat menghadiri syukuran Hari Ulang Tahun ke-3 (HUT) Sanggar Seni Sindhu Laras Bocah, di sanggar Teather Lingkar, Jl. Gemah Sari 8/308, Perum Kini Jaya Kedungmundu, Kota Semarang, belum lama ini.

“Eksistensi Sanggar Seni Sindhu Laras Bocah ini patut kita apresiasi. Di tengah gempuran budaya moderen, anak-anak masih bersemangat belajar tari, karawitan, tembang, dan pewayangan atau pedalangan. Kami dorong anak-anak ini bisa pentas di Kota Lama biar menarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” katanya, di depan sekitar 50 anak-anak komunitas seni tradisional ini.

Baca juga:  Dishub Kota Semarang Berencana Tambah Nilai BOK untuk Operator BRT

Diketahui, Sanggar Shindu Laras Bocah adalah sekolah karawitan dan pedalangan untuk anak-anak di Semarang. Gus Yasin berharap anak-anak yang sudah terlibat ini bisa mengajak temanya yang lain agar makin banyak yang mencintai seni budaya kita.

Menurut Gus Yasin, tidak ada alasan untuk tidak mencintai kesenian dari daerah sendiri. Sebab saat dia menjadi mahasiswa di Syiria saja, banyak pentas seni daerah Indonesia di sana yang justru disukai orang Syria.

“Seni daerah termasuk tari gamelan dan pewayangan ini juga terbukti menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan. Solo, Jogja, dan Bali itu disukai wisatawan selain alamnya juga kesenianya,” ucap suami Ning Nawal Nur Arafah ini.

Baca juga:  Perkuat Keyakinan melalui Puja Bakti Sejuta Pelita

Gus Yasin berharap, ke depan makin banyak ajang pentas untuk anak-anak seni sehingga menarik anak muda. Termasuk bisa mengisi event-event di Kota Lama Semarang dan kegiatan pemerintah. Menurutnya provinsi Jateng juga punya kantor perwakilan di DKI Jakarta yang sering menampilkan kesenian lokal Jawa Tengah.

“Kami sangat berharap Teater Lingkar dan sekolah seni Sindhu Laras Bocah ini terus bekerja sama dengan stakeholder, utamanya pelaku wisata untuk membuat pentas di destinasi wisata Semarang khususnya Kota Lama,” harap Gus Yasin.

Mas Ton, Ketua Teater Lingkar menyambut hormat kedatangan Gus Yasin yang dia anggap sangat peduli kesenian. Dia bersyukur, dalam usianya yang ke tiga tahun, anak-anak usia sekolah SD, SMP, dan SMA ini masih istikamah belajar kesenian di Sanggar Shindu Laras Bocah.

Baca juga:  20 Sapi Divaksin, Cegah Penyebaran PMK di Semarang

“Anda anak-anak hebat yang mampu mencintai seni dan budaya adi luhung bangsa sendiri di tengah serbuan budaya lain,” kata pendiri teater Lingkar yang membidani Shindu Laras Bocah ini.

Ketua Sanggar Shindu Laras Bocah, Dhananjaya Gesit Widiharto atau akrab disapa Mas Yaya, menyampaikan, dengan usianya yang  masih tiga tahun, di sanggarnya saat ini ada sekitar 50 anak yang belajar gamelan dan pewayangan. Mereka sudah banyak meraih prestasi. Ada yang juara festival dalang, festival karawitan dan lainya.

“Tujuan kita nguri-uri kesenian kepada anak muda supaya seni karawitan dan pewayangan makin berjaya. Anak-anak meski masih tiga tahun berjalan sudah banyak yang meraih prestasi baik tingkat Kota Semarang maupun Jawa Tengah,” katanya. (hms/adf)