KUDUS, Joglo Jateng – Pemerintah Desa (Pemdes) Ploso, Kecamatan Jati berkomitmen melanjutkan program ketahanan pangan pada 2024. Fokus utama mereka kini pada pemeliharaan ikan nila. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama bagi balita yang mengalami stunting, serta mengurangi risiko stunting di desa tersebut.
Kepala Desa Ploso, Masud menjelaskan, program ketahanan pangan ini sudah dimulai sejak awal tahun dengan pemeliharaan ikan lele di dua kolam. Namun, di 2024, Pemdes Ploso memutuskan untuk beralih fokus pada ikan nila.
“Kami memilih ikan nila karena lebih mudah dalam pemeliharaannya dan risiko kerugian lebih rendah. Karena ikan nila tidak saling memangsa satu sama lain,” tuturnya belum lama ini.
Menurutnya, total bibit ikan yang dikelola oleh Pemdes Ploso saat ini mencapai sekitar 10.000 ekor. Setelah sekitar enam bulan, ikan-ikan ini akan siap untuk didistribusikan kepada balita yang mengalami stunting di desa tersebut.
“Tujuan utama dari program ini adalah untuk memperbaiki gizi bagi balita stunting. Sehingga mereka dapat tumbuh dengan sehat dan mengurangi risiko stunting yang menjadi masalah serius di daerah kami,” tambahnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya dukungan dana desa yang digunakan untuk menjalankan program ini. Program ketahanan pangan ini didanai melalui dana desa sebesar 20 persen.
“Saya ingin memprioritaskan warga desa yang kurang mampu dan membutuhkan asupan gizi untuk mendukung kesehatan mereka,” katanya.
Pemdes Ploso telah melakukan dua kali panen ikan nila dan berharap hasil panen berikutnya dapat lebih besar. Jika alokasi dana desa untuk program ketahanan pangan meningkat pada tahun depan, ia berencana untuk mengembangkan program ini lebih lanjut.
“Jika ada alokasi lagi, kami akan kembangkan lebih besar lagi. Kami ingin membantu masyarakat untuk mendapatkan pangan yang bergizi secara berkelanjutan,” bebernya. (uma/fat)