Pemkot Semarang dan PGN Cetak Sawah 20 Hektare Budidaya Padi Biosalin

AKTIVITAS: Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu saat memimpin penanaman benih padi biosalin di lahan pesisir Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, belum lama ini. (HUMAS/JOGLO JATENG)

SEMARANGJoglo Jateng – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencetak sawah seluas 20 hektare untuk budidaya padi biosalin di lahan pesisir Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mengatasi permasalahan lahan pesisir yang terdampak salinitas.

Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengungkapkan, program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Semarang, PGN, dan BRIN dalam Riset Smart Farming Biosalin 1 dan 2. Ia menyampaikan, padi biosalin dipilih karena  varietas ini memiliki ketahanan tinggi terhadap kadar garam yang tinggi, sehingga cocok untuk ditanam di lahan pesisir.

Baca juga:  DPRD Jateng Dukung Pembukaan Jalur Udara ke Karimunjawa

“Program biosalin ini merupakan bentuk dukungan serius terhadap program swasembada pangan Presiden Prabowo – Gibran dan ada 400 hektare tanah sejenis yang bisa ditanami dengan varietas biosalin. Program ini juga mendukung Indonesia emas 2045,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Joglo Jateng, Senin (23/12/24).

Dirinya berharap bantuan dan pendampingan PGN dan BRIN untuk kelompok tani Sumber Rejeki ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya wilayah pesisir. Menurutnya, lahan salin berbeda dengan sawah pada umumnya, meski begitu lahan itu akan coba dikembangkan dengan sistem mina padi.

“Pada wilayah payau ini akan coba dikembangkan sistem mina padi yang dapat mengakomodir penanaman padi dan pembudidayaan ikan nila khusus payau dari BRIN pada wilayah yang sama,” jelasnya.

Baca juga:  UIN Walisongo Sapa Calon Mahasiswa di Expo Campus

Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta mengatakan, PGN berkomitmen untuk bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal ini bagian dari dukungan PGN untuk menjaga ketahanan pangan, selaras dengan program ketahanan pangan Presiden RI.

“PGN dalam hal ini mensupport bantuan berupa bibit, pupuk dan pendampingan hingga pasca panen untuk lahan awal seluas 20 ha dan terdapat potensi diperluas hingga 400 ha. Pihak PGN bekerja sama dengan BRIN mengadopsi bibit yang tahan dengan salinitas tinggi pada wilayah idle ini,”ujarnya.

Terpisah, Kepala Pusat Riset Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi BRIN, Nugroho Nur Susanto, mengapresiasi atas langkah pemerintah dan PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dalam mengembangkan budidaya padi biosalin. Pihaknya juga akan bekerjasama dengan stakeholder untuk mendukung program-program pemerintah pusat.

Baca juga:  Momen Nataru, Indosat Optimalkan Jaringan di 15.731 Lokasi

“BRIN bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk mendukung program pemerintah melalui riset dan pengembangan keilmuan. Kami harapkan hasil riset bisa diaplikasikan dan bermanfaat untuk masyarakat, seperti yang kami lakukan bersama Pemkot Semarang dan PGN hari ini,” pungkasnya. (int/gih)