KUDUS, Joglo Jateng – Pemerintah Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo terus berupaya memperkuat swadaya masyarakat. Salah satunya melalui pembentukan tim relawan yang diberi nama Lemah Teles.
Tim ini dibentuk dengan tujuan untuk membangun kesadaran dan semangat gotong royong di kalangan masyarakat, tanpa mengharapkan imbalan materi. Makna dari nama Lemah Teles itu sendiri adalah tidak mengharap apa-apa, namun kebaikan itu akan dibalas oleh Allah Swt.
Kepala Desa Mejobo, Sueb Jamaludin menjelaskan, tim Lemah Teles memiliki visi dan misi yang sangat kuat dalam mempererat rasa sosial di masyarakat. Ia menekankan anggota tim ini bukanlah mereka yang dipanggil. Melainkan mereka yang merasa terpanggil untuk terlibat langsung dalam kegiatan pembangunan desa.
“Lemah Teles itu berjiwa sosial. Kami merekrut orang-orang yang memang ingin membangun Desa Mejobo. Salah satunya adalah dengan adanya kesadaran masyarakat yang terbangun melalui aksi-aksi sosial,” tuturnya baru-baru ini.
Ia menambahkan, relawan Lemah Teles ini memiliki keanggotaan yang tersebar di empat Rukun Warga (RW) di Desa Mejobo. Setiap RW memiliki relawan yang aktif dalam kegiatan sosial dan gotong royong.
“Di masing-masing RW ada relawan yang bertugas. Kami rutin mengadakan kegiatan kerja bakti hampir setiap minggu. Selain itu, perangkat desa juga melaksanakan kerja bakti sendiri setiap hari Jum’at,” jelasnya.
Anggota tim Lemah Teles yang saat ini berjumlah sekitar 24 orang, tidak hanya terlibat dalam kegiatan fisik seperti kerja bakti, tetapi juga aktif melakukan sosialisasi kepada warga. Salah satu contoh sosialisasi yang dilakukan adalah mengenai program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan BPJS Kesehatan bagi warga yang belum terdaftar.
“Kami juga mensosialisasikan arahan dari Dinas Kesehatan terkait KIS dan BPJS Kesehatan. Ini sangat penting agar masyarakat mendapatkan manfaat yang maksimal dari program pemerintah,” ujarnya.
Selain itu, tim Lemah Teles juga berperan dalam koordinasi bantuan sosial. Terutama untuk anak-anak yatim piatu di Desa Mejobo. Mereka bekerja sama dengan Rumah Sahabat Kusuma (RSK) untuk memastikan anak-anak yang membutuhkan mendapatkan perhatian yang layak.
“Kami juga mengkoordinasi pemberian bantuan kepada anak yatim piatu di sini. Ini adalah bentuk kepedulian sosial yang kami galakkan,” tambahnya.
Tim Lemah Teles sendiri baru berdiri pada 2022, berdasarkan usulan dari masyarakat yang merasa perlu adanya wadah untuk memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian sosial di desa. Dengan kehadiran tim ini, diharapkan Desa Mejobo dapat semakin maju, dengan masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan dan sesama.
“Semoga keberadaan tim Lemah Teles ini dapat terus memperkuat semangat kebersamaan di masyarakat. Kami berharap semua warga Mejobo bisa merasakan manfaat dari kegiatan ini,” bebernya. (uma/fat)