Kendal  

Kunker, Komisi VI DPR RI Temukan Kondisi Tak Layak di Pasar Boja

RAMAH: Anggota Komisi VI DPR RI Firnando Ganinduto (batik putih) saat kunker di Pasar Boja, Selasa (24/12/2024). (AGUS RIYADI/JOGLO JATENG)

KENDAL, Joglo Jateng – Anggota Komisi VI DPR RI, Firnando Ganinduto, menemukan kondisi tak layak pada bangunan Pasar Boja, Kabupaten Kendal, saat melakukan kunjungan kerja (kunker). Dalam kunjungan tersebut, Firnando menyoroti atap pasar yang rapuh dan bocor, menyebabkan genangan air saat hujan. Hal ini membuat pedagang merasa tidak nyaman dalam berjualan.

“Saya prihatin dengan kondisi Pasar Boja yang menjadi salah satu pasar terbesar di Kendal sekaligus penopang ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Firnando, Selasa (24/12/2024).

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Jateng 1, Firnando berkomitmen untuk memperjuangkan perbaikan kondisi pasar demi kenyamanan pedagang dan pembeli. Ia berjanji akan terus memantau dan mengupayakan langkah konkret agar pasar tersebut segera direnovasi.

Baca juga:  Mulai Februari, Warga Kendal yang Berulang Tahun Bisa Cek Kesehatan Gratis

“InsyaAllah saya akan tindak lanjuti. Fasilitas di pasar ini harus diperbaiki supaya pedagang dan pembeli merasa nyaman, sehingga perputaran ekonomi dapat berjalan lebih baik,” tegasnya.

 

Pasar Boja, menurut Firnando, memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian kerakyatan di Kabupaten Kendal. Oleh karena itu, ia berharap perbaikan fasilitas pasar dapat segera diwujudkan untuk memperkuat daya saing ekonomi lokal.

Firnando didampingi Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Bambang Wisnubroto; Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari; Anggota DPRD Kendal Komisi B, Mora Sandhy Purwandono; dan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kendal, Toni Ari Wibowo.

Baca juga:  Kawal Bupati Terpilih untuk Wujudkan Visi Misi

Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari, menyampaikan bahwa perbaikan Pasar Boja akan menjadi prioritas. “Mas Nando sangat peduli terhadap kondisi pasar ini. Kita berencana mengupayakan rehab melalui sumber dana kementerian atau anggaran perubahan tahun 2025,” ungkapnya.

Sementara itu, Sutrisno, salah satu pedagang Pasar Boja, mengaku kondisi atap yang bocor sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Ia berharap pemerintah segera memperbaiki pasar agar pedagang tidak lagi terganggu saat hujan.

“Kalau hujan, air masuk karena atap bolong-bolong. Harapannya segera diperbaiki agar jualan jadi nyaman,” tutur Sutrisno. (ags/rds)