Kudus  

Pelajar SMP IT Assaidiyah Raih Juara di Kejurnas Kungfu Tradisional

PRESTASI: Siswa SMP IT Assa’idiyyah kelas 9, Bintang Prawira Yuda, sukses meraih juara dalam Kejurnas Kungfu Tradisional Indonesia Road to Fornas VIII NTB, beberapa waktu lalu. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng –  Siswa SMP IT Assa’idiyyah kelas 9, Bintang Prawira Yuda berhasil meraih juara dalam Kejurnas Kungfu Tradisional Indonesia Road to Fornas VIII NTB, November lalu. Adapun tiga medali yang diraihnya yaitu medali perak jurus tangan kosong perguruan, medali perunggu tangan kosong tradisional dan medali perunggu senjata panjang perguruan.

Waka Kurikulum, M. Adib Zamroni mengungkapkan rasa bangganya terhadap siswanya tersebut. Sejak awal, kata dia, Bintang memang sudah menunjukkan bakat dalam bidang wushu.

“Dari awal masuk di SMP ini, orang tuanya juga sudah memberikan statemen bahwa Bintang telah memiliki berbagai bakat khusus. Sehingga sekolah pun akan mendukung penuh untuk mengantarkan siswa-siswi kami yang berprestasi,” ungkapnya.

Baca juga:  Dewan Dorong Penguatan Fasilitas Puskesmas di Kudus

Meskipun saat ini belum ada ekstrakurikuler yang mewadahi bakat wushu, Adib menyampaikan akan terus mewadahi bakat-bakat khususnya di bidang olahraga. Salah satunya dengan memberikan kesempatan siswa berprestasi dalam momen atau kegiatan sekolah.

“Saat ini belum ada ekstrakurikuler khusus wushu, yang ada saat ini ekstra pencak silat. Akan tetapi kami tetap mendukung dan mendorong bakat Bintang melalui support dan memberikan kesempatan tampil di even sekolah,” katanya.

Ia menilai, Bintang bisa manajemen diri dengan baik. Beberapa mata pelajaran yang ia sukai pun tetap ia ikuti dengan aktif.

Baca juga:  JNE Melesat Antar Kebahagiaan yang Penuh Cinta dan Kasih

“Kami berharap Bintang selalu konsisten dengan semangatnya dalam meraih juara. Termasuk melanjutkan latihan ke jenjang yang lebih tinggi,” harapnya.

Kepada Joglo Jateng, Bintang Prawira Yuda, mengaku senang mendapat dukungan penuh untuk meningkatkan prestasinya. Baik dari sekolah, para guru, orang tua hingga teman-temannya.

Sejak bangku kelas 4 SD, ia mulai mengikuti latihan wushu dalam club. Lalu dilanjutkan mengikuti even lomba di bangku kelas 6.

“Tertarik wushu dari teman. Awalnya iseng dan penasaran tetapi jadi hobi apalagi saat pertama kali lomba langsung juara,” ungkapnya.

Baca juga:  Dobrak Tingkat Wisatawan, Lenk Dopang Ciptakan Wahana Baru

Dia juga mengaku ingin menjadi atlet wushu professional. Hal itu ia usahakan dengan terus latihan setiap hari sepulang sekolah.

“Karena masih banyak yang belum saya kuasai jadi harus terus berlatih dan mengasah kemampuan,” bebernya. (iza/fat)