Kudus  

Ratusan Anak di Kudus Putus Sekolah, Ini Penyebab Utamanya!

FOKUS: Anak-anak fokus mengikuti pembelajaran di SMP Kanisius Kudus, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG).

KUDUS, Joglo Jateng – Sebanyak 700 an anak di Kabupaten Kudus memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan pada 2023. Faktor ekonomi menjadi salah satu alasan utama mereka terpaksa meninggalkan bangku sekolah.

Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, Frida Milya Utami menyebutkan ada beberapa faktor yang memengaruhi anak-anak untuk tidak bersekolah. Salah satunya adalah karena keterbatasan ekonomi.

“Banyak anak yang harus bekerja untuk membantu kebutuhan keluarga, sehingga mereka putus sekolah,” ujarnya, belum lama ini.

Selain faktor ekonomi, Frida juga menyoroti aspek kesehatan sebagai penyebab lain. Yaitu adanya anak yang tidak bisa bersekolah karena disabilitas atau penyakit tertentu. Faktor pergaulan juga menjadi alasan. Karena jika salah memilih dapat membuatnya kehilangan minat untuk melanjutkan pendidikan.

Baca juga:  Lomba Run 5K MKGR Kudus Menarik Peserta dari Berbagai Daerah

“Anak-anak yang tidak bersekolah ini berada dalam rentang usia 7-18 tahun dan masuk dalam kategori wajib belajar. Mereka tidak hanya putus dari pendidikan formal, tetapi juga tidak terdata dalam pendidikan non-formal,” ucapnya.

Ada tiga kriteria anak tidak sekolah, diantaranya belum pernah bersekolah, putus sekolah sebelum lulus, dan tidak melanjutkan sekolah setelah lulus dari jenjang tertentu. Ia juga menambahkan bahwa beberapa dari mereka berasal dari keluarga yang tidak pernah menyekolahkannya sejak awal.

“Selain itu, kasus pernikahan dini, kesehatan mental, serta perceraian orang tua turut memperparah kondisi tersebut. Namun, kami optimis bahwa masalah ini dapat diatasi dengan kerja sama berbagai pihak. Kami masih melakukan pendataan untuk tahun ini. Datanya akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk merumuskan program penanganan yang lebih tepat,” pungkasnya.(cr9/fat)