Dewan Suarakan agar Penanganan Sampah di Pemalang Dimaksimalkan

MENGGUNUNG: Sampah di TPST Pelutan yang menggunung dan menjalar di jalanan hingga menutupi lebih dari setengah badan jalan. (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG).

PEMALANG, Joglo Jateng – Sebagai wakil rakyat yang duduk di antara jajaran Pimpinan Anggota DPRD Kabupaten Pemalang, Aris Ismail selaku Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Pemalang menyuarakan keluhan masyarakat tentang sampah yang semakin menggunung hampir di semua TPST. Hal ini terjadi hampir lebih dari setengah bulan lamanya, di mana hingga kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) belum memiliki solusi untuk menangani permasalahan tersebut.

Aris mengatakan, permasalahan sampah di wilayahnya itu terjadi sejak penutupan TPA Pesalakan pada 2023. Dengan berbagai cara, pemerintah telah membuat beberapa program yaitu pembuatan TPST dengan pengolahan sampah di beberapa desa dan kecamatan, namun belum mampu menampung dan mengolah sampah di 14 kecamatan dengan 223 desa/kelurahan.

Baca juga:  Warga Surajaya Tolak Tempatnya Dijadikan TPS

Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat agar mau bergotong royong membantu pengelolaan sampah bukan hanya membuang di tempatnya. Tetapi dengan pengelolaan memilah memilih sampah organik dan non organik, mengubahnya menjadi barang baru yang berguna serta bernilai ekonomis.

“Sinergitas semua pihak baik dari ormas, LSM, wartawan, tokoh masyarakat, legislatif, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), hingga Pemerintah Kabupaten Pemalang, harus saling bergotong royong untuk mencari solusi yang terbaik dan menyelesaikan masalah ini secara tuntas,” tuturnya, belum lama ini.

Pada proses pengelolaan, Pemkab Pemalang telah membuat satu lokasi TPST di Surajaya yang memiliki 4 mesin pencacah dengan kapasitas kurang lebih 80 ton per hari. Angka ini masih jauh dari jumlah produksi sampah harian masyarakat Pemalang yang jumlahnya lebih dari ratusan ton, sehingga butuh sinergitas masyarakat di masing-masing rumah untuk menanganinya.

Baca juga:  300 KK di Dusun Sidomulyo Ulujami Terendam Banjir

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemalang Heriyanto dalam wawancara di TPA Pesalakan mengatakan, pihaknya telah membuat sebuah blueprint untuk pengelolaan sampah di masa depan. Dijelaskan bahwa nantinya setiap desa akan memiliki tempat pengelolaan sendiri, lalu beranjak ke kecamatan hingga bermuara di TPST milik kabupaten. Tujuannya yaitu untuk mengurangi residu sampah yang dibuang di TPA nantinya.

“Ya, kita sudah buat blueprint. Ke depan, tiap wilayah punya pengelolaannya sendiri seperti Kabupaten Banyumas. Masyarakat di masing-masing wilayah nantinya akan digerakkan untuk bisa berkontribusi dalam pengelolaan sampah yang tepat guna,” tegasnya. (fan/abd).