Kudus  

Bersiap Sambut Tahun Baru, Toko Kembang Api Rajawali Sediakan 200 Item

MEMBELI: Pembeli di Toko Rajawali sedang memilih barang untuk persiapan merayakan tahun baru. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Menyambut tahun baru, banyak masyarakat yang merayakannya dengan berbagai cara, salah satunya dengan menyalakan petasan dan kembang api. Di Kudus, Toko Grosir Kembang Api Rajawali yang dimiliki oleh Kristianto Nugroho, yang akrab disapa Pak Cintung, menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi warga. Toko yang berlokasi di Jl. KH. Agus Salim, Getas, Getas Pejaten, Kecamatan Jati ini menawarkan 200 jenis petasan untuk meriahkan malam pergantian tahun.

Pak Cintung mengungkapkan, penjualan kembang api pada tahun baru ini terbilang cukup baik meski tidak sebanding dengan momen Lebaran.

“Penjualan kembang api di tahun baru lumayan banyak. Pemesanan mulai banyak, namun tidak seberapa dibandingkan dengan momen Lebaran. Biasanya, pada saat Lebaran, penjualan jauh lebih tinggi,” ujarnya Senin (30/12/24).

Baca juga:  LDII Harapkan Kolaborasi yang Lebih Baik untuk Kudus yang Maju

Toko Rajawali menyediakan lebih dari 200 jenis kembang api yang dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 500 hingga Rp 1 juta. Salah satu jenis kembang api yang paling diminati oleh pembeli adalah Roman Kandel, yang terkenal dengan efek cahaya dan ledakan spektakulernya.

“Roman Kandel banyak dicari. Itu salah satu yang paling diminati. Pembeli biasanya mencari yang paling berwarna dan meriah,” tambahnya.

Namun, meski permintaan menjelang tahun baru cukup stabil, penjual petasan di Kudus dan sekitarnya mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Penjualan di Kudus dan sekitarnya memang agak menurun dari tahun lalu. Semakin banyak penjual yang membuka kios, jadi persaingan semakin ketat. Penjualan pun lebih musiman, hanya ramai pada momen-momen tertentu,” ungkapnya.

Baca juga:  RS Sarkies Aisyiyah Kudus Berikan Hadiah bagi Ibu Melahirkan

Sebagai grosir dan eceran, Toko Rajawali melayani berbagai kalangan, mulai dari pelanggan eceran yang membeli dalam jumlah kecil hingga grosir yang membutuhkan pasokan dalam jumlah banyak. Namun, meski penjualan menjelang tahun baru cukup baik, Pak Cintung mengingatkan agar pembeli berhati-hati dalam membeli petasan.

“Biasanya, pembeli yang datang untuk membeli petasan tidak terlalu banyak. Namun, saya tetap menghimbau agar mereka berhati-hati, terutama dalam memilih dan menyalakan petasan,” imbuhnya.

Sementara itu, di wilayah Dawe, salah satu pedagang kaki lima, Lukman Hakim, juga menjajakan petasan dengan modal yang tidak sedikit. Petasan yang paling diminati di lapaknya adalah Mercon Kick isi 25, yang sering dibeli dalam jumlah besar oleh para pembeli.

Baca juga:  IAIN Kudus Resmi Buka Program Studi Doktor Manajemen Pendidikan Islam

“Modal awal saya sekitar Rp 20 juta. Untuk tahun baru ini, saya targetkan sekitar Rp 5 juta. Saya sudah punya pelanggan tetap, jadi keuntungan relatif terjaga,” tuturnya.

Lukman menyadari bahwa penjualan petasan memang bersifat musiman. Memang, pembeli petasan hanya ramai saat-saat tertentu, seperti tahun baru dan lebaran. Di luar itu, penjualan cenderung sepi. Tapi, dengan pelanggan tetap yang sudah ada, saya bisa menjaga kelangsungan usaha ini.(uma)