SEMARANG, Joglo Jateng – Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), khususnya Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Semarang untuk lebih memperhatikan perijinan pembangunan permukiman di empat wilayah agar tidak terjadi alih fungsi lahan. Empat wilayah itu terdiri dari Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Tembalang, dan Kecamatan Ngaliyan.
“Saya minta ke Kabid Tata Ruang untuk menjabarkan (memetakan wilayah yang banyak permukiman) karena wilayah yang sekarang banyak perumahan itu Gunungpati, Mijen, Banyumanik, Tembalang dan Ngaliyan. Empat wilayah itu saya minta untuk dipelototi (perhatikan) agar tidak terjadi alih fungsi lahan lebih banyak lagi,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, belum lama ini.
Lebih lanjut, ia menerangkan, terkait dengan perijinan RT RW di sejumlah titik wilayah, Distaru segera melakukan mirorring (pemantauan) manakala ada perumahan yang tidak memiliki ijin untuk segera ditindaklanjuti.
“Mereka gak besar (beli rumah dalam jumlah banyak) biasanya kecil itu 4 rumah terus beli kiri kanannya. Ini harus diperhatikan betul-betul tata ruang, saya orang pertama gak setuju Gunungpati, Mijen banyak perumahan karena di sana lahan hijau,” jelasnya.
Memasuki masa pemerintahan Prabowo Subianto, pemerintah pusat saat ini telah mencanangkan swasembada pangan untuk empat tahun kedepan. Sehingga, hal ini ini sangat diperlukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi alih fungsi lahan.
“Lha wong wilayah Tugu lahan tidur, kita bangunkan lagi sehingga kita minta teman-teman (OPD) untuk lebih ketat dalam pemberian ijin (pembangunan permukiman),” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman menyampaikan bahwa sebuah perkotaan harus diatur tata ruang yang sedemikian baik. Sehingga, nantinya dari pemerintah bisa memetakan wilayah mana yang layak untuk dijadikan permukiman atau tidak.
“Karena selama ini pada saat ada bencana ternyata yang kena itu mereka yang melanggar misalnya pinggiran sungai yang di bantaran. Sehingga kita dorong pemerintah agar Kota Semarang ini sudah terpetakan dan pada saat terjadi bencana ini tidak banyak korban,” ucapnya. (int/gih)