KUDUS, Joglo Jateng – Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13, Prof. Dr. KH Ma’ruf Amin mengadakan silaturahmi dengan para pengasuh pondok pesantren di Kudus. Acara ini berlangsung di Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an dan dihadiri oleh para kiai serta pengurus Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Se-Indonesia (MP3I).
Dalam kesempatan tersebut, KH Ma’ruf Amin menyampaikan pentingnya inovasi dalam kehidupan pesantren.
“Sebagai ulama dan pengasuh pesantren, kita harus mampu berinovasi agar tidak terjebak dalam stagnasi. Inovasi itu penting untuk menjawab tantangan zaman,” ujar Ma’ruf Amin.
Dia menegaskan bahwa inovasi bukan berarti mengubah esensi agama, melainkan menyesuaikan pendekatan agar tetap relevan dengan dinamika zaman. Menurutnya, para kiai harus berpikir moderat, dinamis, dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip ajaran Islam yang benar.
Ma’ruf Amin juga menambahkan bahwa pesantren, khususnya yang berada dalam naungan Nahdlatul Ulama (NU), harus memperhatikan nilai islah atau perbaikan. Islah, yang berarti perbaikan dalam aspek agama dan sosial, harus menjadi landasan dalam setiap keputusan yang diambil oleh ulama dan pengasuh pesantren.
“Organisasi NU adalah organisasi yang bersifat islahiyah, yang berfokus pada perbaikan, baik di ranah keagamaan maupun sosial kemasyarakatan,” ujarnya.
Sebab, hal ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik, melalui pendidikan agama yang moderat dan pembinaan sosial yang inklusif.
Sementara itu, Ketua MP3I Kudus, KH Hafid Asnawi menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan Wapres Ma’ruf Amin. Kehadiran Ma’ruf Amin di Kudus dianggap sebagai momentum penting bagi pengasuh pesantren untuk menimba ilmu serta mendapatkan pencerahan dari sosok yang sudah berpengalaman di berbagai bidang.
“Beliau (KH Ma’ruf Amin) adalah panutan kami, dan kami sangat menghargai kesempatan untuk berdialog langsung dengan beliau,” kata KH Hafid Asnawi.
Silaturahmi ini juga menjadi sarana bagi para kiai untuk memperkuat hubungan antar pesantren dan meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya inovasi dalam menjaga keberlanjutan pendidikan di pesantren.
“Semoga pesantren dapat terus berkembang dengan tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang ada,” pungkasnya. (adm)