Kudus  

Posyandu Kenanga Terbaik se Kabupaten Kudus

AKTIF: Bapak-bapak dari Posyandu Kenanga memasak untuk pemberian PMT, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Posyandu Kenanga, Desa Megawon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus berhasil meraih juara 1 Lomba Pemilihan Pelaksana Posyandu Terbaik 2024. Ajang ini diawali dengan pengumpulan data tanggal 30 September hingga verifikasi di lapangan 17 Oktober 2024.

Sekretaris Desa Megawon, Naili Rochmah menyebutkan, lomba diumumkan pada awal Desember lalu dalam Apel Hakordia. Dengan indikator penilaian administrasi desa, keaktifan kader posyandu, kegiatan ketersediaan anggaran, serta pembinaan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Megawon.

“Persiapan kami lebih kepada administrasi posyandu. Sebab itu bagian yang memerlukan tangan banyak. Selain itu, kader aktif dan kegiatan-kegiatan posyandu kenanga lebih ditingkatkan,” ujarnya.

Baca juga:  UPZIS-NU Paslor Ajak Yatama Bertamasya

Pihaknya menambahkan, kenanga ini adalah kader dengan inovasi paling menarik. Dilihat dari pelaksanaan program Dapur Sehat Ala Bapak Hebat (Dashat). Yaitu satu-satunya posyandu yang memanfaatkan bapak-bapak untuk memasak makanan anak maupun memberikan edukasi mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

“Sasaran dari posyandu kenanga ini adalah balita dan ibu hamil. Karena yang pertama kali harus ditekankan sebagai pencegahan stunting yaitu ibu dulu baru anaknya. Satu keluarga perlu bekerja sama untuk menciptakan rumah tangga sehat,” lanjutnya.

Selain itu, kegiatan lain yang diadakan adalah senam lansia, pembuatan kedai cantik, kebon gizi. Diaktifkan juga Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Dimana program ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai peran serta fungsi keluarga sehat.

Baca juga:  Pembangunan JUT Sebagai Solusi Peningkatan Akses Petani

“Kami biasanya mengadakan kegiatan rutin empat minggu sekali pada tanggal 21 di setiap bulannya. Namun, ketika pertemuan tidak hanya pengukuran dan penimbangan saja, tetapi ada edukasi lainnya yang menuntut warga untuk melewati tahapan posyandu dengan runtut,” ungkapnya.

Harapan melalui penghargaan itu agar kedepannya kader dapat melaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) ke beberapa perusahaan dan pemilik usaha. Tujuannya supaya bisa menjadi donator atau Corporate Social Responsibility (CSR), memberikan bantuan susu, PMT atau bahan pangan sehat lainnya.

“Yang perlu dievaluasi dari kegiatan ini adalah pemakaian pola Integrasi Layanan Primer (ILP). Karena harus ada pembenahan dan penyesuaian agar tidak kaget dalam pelaksanaannya,” pungkasnya. (cr9/fat)