JEPARA, Joglo Jateng – Sebagai salah satu negara dengan tingkat produksi perikanan yang tinggi di dunia, Indonesia memiliki total produksi perikanan tahunan yang menjangkau 22,2 juta ton.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Republik Indonesia (RI), Sakti Wahyu Trenggono, saat hadir dalam sarasehan “Potensi Bisnis, Riset, dan Pengabdian Masyarakat di Sektor Industri Perikanan” di Kampus Undip Jepara, belum lama ini.
Ia mengungkapkan bahwa kontribusi terbesar terhadap produksi perikanan berasal dari ikan tangkap sebesar 7,5 juta ton, ikan budidaya sebesar 5,5 juta ton, dan budidaya rumput laut mencapai 9,2 juta ton. Secara total, angka tersebut mencapai 22,2 juta ton.
”Ekspor produk perikanan kita mencapai Rp 5,63 miliar pada tahun 2023, dengan Amerika Serikat sebagai pasar ekspor utama. Komoditas yang paling banyak diekspor adalah udang,” jelasnya.
Sakti Wahyu menekankan bahwa hasil perikanan merupakan sumber protein yang paling terjangkau yang ada di alam dan dapat dibudidayakan. Protein tersebut merupakan elemen penting untuk mencapai kemandirian pangan. Oleh karena itu, peningkatan produksi pangan sangatlah penting.
Menteri KP juga menyoroti betapa pentingnya penelitian untuk ketahanan pangan. Salah satu cara yang paling efektif dan ekonomis adalah dengan mengoptimalkan riset di institusi pendidikan tinggi, seperti Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Lokasi Undip Jepara yang dekat dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara memudahkan kolaborasi dalam penelitian untuk mendukung swasembada pangan. ”Di kampus ini, kita banyak berbagi agar penelitian ini dapat dioptimalkan, karena penelitian yang paling cepat dan murah dapat dilakukan di kampus,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor Undip Semarang, Prof Dr Suharnomo, memberikan apresiasi kepada Menteri KP yang terus mendorong penelitian di perguruan tinggi untuk ketahanan pangan dan penyediaan sumber makanan bergizi. Ia menyatakan bahwa Program Studi Teknologi dan Bisnis Perikanan dan Kelautan Jepara telah melakukan banyak penelitian. Undip juga berkomitmen untuk berkontribusi dari hulu ke hilir.
”Kami juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait swasembada pangan, seperti budidaya ikan nila salin, udang, hingga padi salin. Hal ini dilakukan karena Undip peduli terhadap masyarakat di Pantura,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Rektor Undip dan pendiri PT Dua Putra Perkasa Pratama, Suharjito, terkait kerja sama dan penelitian. (oka/gih)