KUDUS, Joglo Jateng — Hingga saat ini belum ada kejelasan terkait bahan pokok yang dibutuhkan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus pun masih menunggu keputusan Pemerintah Pusat.
Kepala Bidang Peternak Dispertan Kudus, Arin Nikmah menyampaikan, dalam konteks MBG pihak dimungkinkan akan berperan terkait dengan data produksi pangan hewani. Yakni sebagai sumber protein untuk kebutuhan MBG.
“Dalam hal ini keterlibatan kami di dinas memantau sisi ketersediaan saja. Artinya, produksi kami terkait dengan daging dan telur saja, karena berita yang beredar biaya Rp10.000, susu tidak masuk. Tapi ini kami masih menunggu rilis dari pemerintah pusat nanti seperti apa,” terangnya.
Dirinya juga tidak bisa memastikan ketersediaan bahan pokok yang dibutuhkan untuk progtam MBG. Pasalnya, jika sebelum leading sektor berada di beberapa OPD seperti Disdikpora, Dinkes, dan Dispertan, saat ini semuanya ditangani langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kalau dulu rencana leading sektor di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Namun kabar terakhir dari Disdikpora semuanya diambil alih oleh Badan Gizi Nasional (BGN),” imbuhnya.
Sementara itu, Disdikpora pun hingga saat ini belum mengetahui ada berapa banyak siswa-siswi di Kudus yang akan menerima MBG. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora, Anggun Nugroho, menyebut, hingga sekarang BGN belum pernah meminta data siswa dari Disdikpora.
“Posisi kami nanti dari Dinas ngikut saja kesiapannya di area mana dulu. Nanti siswa-siswi di situ yang akan dilibatkan. Kayaknya begitu,” ujarnya. (nik/fat)
