PATI, Joglo Jateng – Madrasah Aliyah (MA) Darul Falah yang terletak di Desa Sirahan, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, tengah mengembangkan ekstrakurikuler baru. Pengembangan ini bertujuan mempersiapkan siswa dalam memahami ilmu agama dengan lebih mendalam.
Ekstrakurikuler yang ditawarkan meliputi pendalaman kitab salaf dan pendalaman bahasa Arab. Diharapkan hal ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama bagi para siswa.
Menurut Wakil Kepala MA Darul Falah, Muhammad Aziz mengatakan, program pendalaman bahasa Arab mengusung metode klasik untuk memperdalam ilmu nahwu dan sorof. Dua cabang ilmu yang sangat penting dalam bahasa Arab.
“Pendalaman bahasa Arab kita menekankan metode klasik untuk pendalaman nahwu dan sorofnya. Kemudian nanti aplikasikan langsung membaca kitabnya. Kitab yang digunakan adalah kitab Taqrib Fikih Dasar,” jelasnya.
Metode ini bertujuan agar siswa tidak hanya belajar teori bahasa Arab. Tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam membaca kitab-kitab klasik yang menjadi rujukan dalam pembelajaran agama.
Lebih lanjut, nanti pembelajarannya anak-anak diberikan metode nahwu sorof di bab tertentu yang kemudian diaplikasikan dalam kitab tersebut. Misalnya, mereka sudah mengenal apa itu mubtada’, khobar, fail, dan sebagainya, kemudian anak-anak diminta untuk mengidentifikasi struktur bahasa yang ada di dalam kitab.
“Program ini bertujuan agar siswa tidak hanya memahami struktur bahasa Arab secara teori, tetapi juga mampu membaca kitab-kitab salaf dengan lancar,” imbuhnya.
Salah satu aspek menarik dari ekstrakurikuler ini adalah keberadaan kitab salaf yang digunakan sebagai referensi utama dalam pembelajaran. Dengan menggunakan kitab-kitab ini, siswa diharapkan dapat lebih mudah memahami teks-teks agama yang selama ini menjadi acuan utama dalam pembelajaran di perguruan tinggi agama.
“Ekstra ini kebetulan menggunakan kitab salaf. Dengan adanya ekstrakurikuler ini, anak-anak juga lebih mudah memahami kitab-kitab yang lain,” katanya.
Namun, meskipun tujuan dari ekstrakurikuler ini sangat mulia, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini mengalami penurunan. Pada awal tahun ajaran lalu, sekitar 40 siswa mendaftar untuk mengikuti program ini.
Namun, tahun kedua ini, jumlah peserta menurun. Kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya minat terhadap kitab salaf dan adanya benturan jadwal dengan ekstrakurikuler lainnya.
“Peserta diawal tahun lalu sekitar 40, di tahun kedua ini menurun. Mungkin peminat kitab saat ini berkurang dan ada benturan dengan jadwal ekstra lain,” ujarnya.
Meskipun jumlah peserta berkurang, pihak sekolah tetap berupaya untuk memberikan motivasi kepada siswa agar terus mendalami kitab salaf. Selain itu, siswa juga dilatih untuk memperkaya kosa kata bahasa Arab mereka dengan cara berlatih berbicara menggunakan kata-kata yang telah dipelajari.
“Kami sudah berupaya untuk mengumpulkan anak-anak dan memberi motivasi agar mereka mengubah mindset pentingnya memahami kitab di perguruan tinggi agama,” tambahnya.
Menariknya, ekstrakurikuler ini banyak diminati oleh siswi. Hal ini menunjukkan bahwa minat terhadap ilmu agama dan bahasa Arab tidak hanya datang dari kalangan siswa laki-laki. Tetapi juga dari siswi yang ingin memperdalam pengetahuan mereka dalam bidang ini.
Program ekstrakurikuler ini juga didukung oleh mentor dari kalangan guru MA Darul Falah yang sudah berpengalaman dalam menguasai metode pengajaran kitab salaf. “Kami memiliki mentor dari guru-guru di MA Darul Falah sendiri yang penguasaan metode pengajarannya sudah mumpuni,” ungkapnya.
Sebagai pengelola ekstrakurikuler, pihak sekolah berharap agar siswa yang mengikuti kegiatan ini bisa lebih mengoptimalkan kemampuan mereka, baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam mengikuti lomba-lomba yang diadakan.
“Kami berharap agar yang tergabung dalam ekstrakurikuler ini bisa lebih mengoptimalkan potensi mereka. Selain sebagai penunjang pembelajaran di kelas, mereka juga bisa mengikuti event lomba dan bersaing dengan sekolah unggulan lainnya di luar sana,” tutupnya. (uma/fat)