Kudus  

Disdikpora Kudus Tunggu Koordinasi Terkait Program Makan Bergizi Gratis

Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho. (KHAYYA SA’ADATUN NURIS SUROYYA/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah, hingga kini belum memberikan kejelasan mengenai pelakanaannya. Baik dari Satuan Pemenuhan Gizi maupun pihak lainnya.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho menyatakan, pihaknya belum menerima pemberitahuan resmi dari pihak terkait. Baik mekanisme pelaksanaan, distribusi, maupun teknis lainnya.

“Hingga saat ini, belum ada komunikasi atau koordinasi terkait program tersebut. tetapi sudah diingatkan setidaknya satu atau dua minggu sebelum pelaksanaan agar dimonitor dengan baik. Kami dari dinas juga dapat memantau pelaksanaan di lapangan” ungkapnya.

Baca juga:  Kudus Hasilkan 1.776 Ton Sampah Sepanjang 2024, Perkotaan Jadi Penyumbang Utama

Ia menambahkan, perannya saat ini adalah sebagai penerima manfaat. Maka tugas mereka terbatas pada menyiapkan data siswa dan bertanggung jawab atas sekolah. Adapun teknis pelaksanaan, pengelolaan anggaran, serta penunjukan catering dan distribusi makanan berada di bawah naungan Badan Gizi terkait.

“Kami menantikan program ini berjalan dengan perhitungan yang matang. Terutama mengenai takaran gizi. Menu makanan harus sesuai kebutuhan anak-anak seperti, kalori, protein, lemak, dan karbohidrat, sehingga benar-benar tepat sasaran. Jika ada kekurangan gizi bisa tercukupi dengan baik,” ujarnya.

Kegiatan tersebut diharapkan mampu membantu anak agar bebas dari permasalahan gizi, baik stunting maupun obesitas. Dengan pemberian makanan yang seimbang, mereka dapat tumbuh sehat, cerdas, serta mengikuti kegiatan belajar secara baik.

Baca juga:  529 Pendaftar PPPK di Kudus Dinyatakan Lolos

“Kami ingin peserta didik memiliki gizi cukup untuk mendukung perkembangan fisik dan intelektual mereka. Selain itu, dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak dan menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkasnya. (cr9/fat)