Figur  

Mahasiswi UMK Ini Tunjukkan Kepemimpinan Lewat Seni Teater

Ela Febiana. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

DI tengah kesibukan sebagai mahasiswa semester akhir Universitas Muria Kudus (UMK), Ela Febiana, telah membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk menjadi pemimpin yang inspiratif. Dengan berbagai prestasi dan peran aktif di organisasi, gadis muda asal Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus itu makin dikenal di kalangan mahasiswa dan pelajar sebagai sosok yang dapat memotivasi banyak orang. Khususnya dalam dunia organisasi dan seni peran.

Perjalanan Ela dalam dunia organisasi dimulai sejak ia duduk di bangku SMP. Saat itu, Ela merasa tertarik untuk lebih aktif dalam berbagai kegiatan sekolah dan organisasi, terutama yang melibatkan seni teater. Keterlibatannya dalam seni peran makin menguat ketika ia bergabung dengan IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) di desanya.

Berkat kemampuannya dalam berkomunikasi dan berbicara di depan umum, Ela terpilih menjadi Ketua IPPNU Desa Gulang. Peran ini bukan hanya sekadar jabatan, tetapi menjadi wadah baginya untuk mengembangkan diri dan mengasah kemampuan kepemimpinan.

Baca juga:  Rafa Fahd Rifai Punya Motivasi Kuat hingga Raih Medali Emas Taekwondo

Ela membawa warna baru dalam organisasi tersebut. Tidak hanya aktif di bidang keagamaan, Ela juga menciptakan ruang bagi para anggotanya untuk mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum dan melatih keberanian. Ia melihat bahwa teater memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter seorang pemimpin.

“Manfaat teater bagi saya adalah melatih keberanian. Seorang pemimpin harus memiliki keberanian karena menjadi ujung tombak bagi anggotanya,” terang dia, belum lama ini.

Bagi Ela, menjadi pemimpin tidak hanya soal memimpin, tetapi juga soal bagaimana mampu menginspirasi orang lain untuk berani mengambil langkah dan berbuat lebih. Ela menganggap organisasi sebagai tempat untuk menggali potensi diri.

Ia percaya bahwa dengan terlibat aktif dalam organisasi, seseorang bisa mengasah berbagai keterampilan. Mulai dari public speaking, administrasi hingga keterampilan sosial lainnya yang penting bagi kehidupan.

“Organisasi memberikan banyak kesempatan bagi kita untuk berkembang. Selain itu, kita bisa belajar bagaimana cara bekerja sama dengan orang lain yang memiliki berbagai karakter dan latar belakang,” ungkapnya.

Baca juga:  32 Tahun Mengabdi, Raih Gelar Profesor Bidang MSDM

Namun, perjalanan Ela dalam mengemban tugas sebagai Ketua IPPNU tidak selalu mulus. Ia mengakui bahwa dalam proses kepemimpinan, ia tidak lepas dari tantangan.

“Saya tanpa bantuan anggota yang lain juga tidak bisa jalan,” tambahnya.

Lebih lanjut, mengingatkan betapa pentingnya kolaborasi dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama. Ela belajar menjadi pemimpin bukan berarti harus serba bisa atau berjalan sendirian, melainkan bagaimana bisa membawa tim menuju kesuksesan dengan cara saling mendukung.

Bagi Ela, kegagalan atau kesalahan bukanlah hal yang perlu ditakuti, melainkan bagian dari proses pembelajaran. Ia menyadari bahwa setiap tantangan yang dihadapi adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

“Kalau kita sudah terjun di organisasi, harus menyelam lebih dalam untuk memahami manfaatnya dan hasil yang bisa diperoleh,” ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, Ela makin merasa bahwa peran seni peran, terutama teater, bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk mengembangkan kepercayaan diri. Juga kemampuan berbicara di depan umum, yang menjadi modal penting dalam kepemimpinan.

Baca juga:  Perkaya Pengetahuan lewat Jurnalistik

Ela berharap, ke depannya, organisasi yang ia pimpin dapat terus berkembang. Tidak hanya dalam aspek agama, tetapi juga dalam melatih keberanian dan keterampilan anggotanya melalui berbagai kegiatan seperti teater. Ia ingin memastikan bahwa para anggota IPPNU Desa Gulang dapat tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang berani, percaya diri, dan memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka.

Meskipun masih muda, ia telah menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak hanya dilihat dari usia atau jabatan, tetapi dari sikap dan kontribusi yang diberikan kepada orang lain. Ela adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa organisasi dan seni peran adalah dua hal yang dapat berjalan seiring, memberikan manfaat besar bagi perkembangan diri dan masyarakat sekitar.

“Saya berharap, organisasi yang saya pimpin terus berkembang, memberikan manfaat yang lebih besar bagi anggotanya dan menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang penuh integritas dan keberanian,” tutupnya. (uma/adf)