KOPI Zayna, merek kopi khas dari Dukuh Pandak, Desa Colo, Dawe, Kudus, kini meraih sukses dan dikenal luas di pasar nasional. Produk kopi yang diciptakan oleh M Abdul Hamid Ridlo (29) ini memadukan tradisi keluarga dalam pengolahan kopi dengan inovasi modern yang memikat pencinta kopi.
Hamid, yang lahir dan besar di tengah keluarga petani kopi, terinspirasi dari kebiasaan ibunya yang sering membuat kopi dengan cara tradisional.
“Ayah saya petani kopi, dan ibu sering mengolah kopi secara tradisional. Saya melihat potensi besar untuk mengembangkan kopi dengan cara yang lebih modern,” kata Hamid dalam sebuah wawancara di Coló Kudus, Minggu (5/1/25).
Setelah berhenti menjadi pengemudi ojek online pada 2019, Hamid memutuskan untuk fokus mengembangkan usaha kopi yang dijalankannya secara online dan melalui jaringan relasi di berbagai daerah. Kopi Zayna menawarkan beragam varian, termasuk natural, honey, wine, full wash, dan kopi lanang.
“Untuk kemasan mulai dari 150 gram hingga 1 kilogram, kopi ini hadir dalam tiga grade A, B, dan C, disesuaikan dengan kualitas biji kopi yang digunakan,” tandasnya.
Sementara itu untuk harga Kopi Zayna berkisar antara Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per 150 gram, dengan kopi lanang dan wine menjadi varian yang paling mahal. Nama Zayna sendiri diambil dari nama ibunya, Siti Zaynab, sebagai penghormatan atas peran penting sang ibu dalam produksi kopi ini.
Keunikan rasa Kopi Zayna, yang diproduksi dari biji kopi merah berkualitas tinggi, mendapat banyak pujian dari para penikmat kopi. Dukungan dan respon positif dari berbagai pihak memperkuat keyakinan Hamid bahwa Kopi Zayna akan terus berkembang dan semakin dikenal.
Menurut Asosiasi Kopi Indonesia (AKI), tren kopi lokal Indonesia terus berkembang pesat, terutama dengan munculnya produk-produk kopi unik seperti Kopi Zayna yang menawarkan kualitas dan citarasa berbeda dari produk kopi lainnya.
Sementara itu, Hasibuan (25), salah seorang pelanggan setia, menyatakan Kopi Zayna memiliki rasa asam dan manis yang khas. Seperti kombinasi lemon dan nanas, dengan aroma yang berbeda dari kopi-kopi lain di Muria.
“Rasa seimbang antara asam dan manis buah dalam kopi ini sangat pas untuk dinikmati sore hari,” tukasnya. (adm/adf)