SEMARANG, Joglo Jateng – Kepala Bapenda Jateng Nadi Santoso menyampaikan bahwa realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2024 tidak mencapai target. Hingga akhir tahun, total penerimaan pajak motor di Jateng baru mencapai Rp 5,4 triliun.
Angka ini, kata dia, baru mencapai sekitar 84 persen dari total penerimaan PKB yang ditargetkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah. Bapenda pada tahun 2024 menargetkan realisasi PKB sebesar Rp 6,5 trilliun.
“Capaiannya 84 persen atau Rp 5,4 triliun dari total target di tahuh 2024,” kata Nadi, baru-baru ini.
Ia menuturkan, ada sejumlah faktor penerimaan PKB tahun lalu tidak mencapai target. Menurutnya, masyarakat atau wajib pajak masih banyak yang belum patuh membayar kewajibannya.
“Yang jelas kepatuhan masyarakat ya. Kepatuhan masyarakat ini mengalami penurunan di Jawa Tengah,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Nadi, juga dipengaruhi kondisi pertumbuhan ekonomi yang kurang stabil hingga menurunkan daya beli masyarakat. Akibatnya wajib pajak merasa keberatan untuk membayar PKB.
Dalam rangka upaya meningkatkan penerimaan PKB, pada tahun 2025 ini berbagai program Bapenda Jateng tetap diberlakukan. Di antaranya Samsat Budiman, Samsat Coorporate hingga sosialisasi ke masyarakat tentang kewajiban membayar pajak.
Sementara saat disinggung dampak menurunnya penerimaan PKB, Nadi menyebut sumber pendapatan daerah bukan hanya dari itu. Tahun ini pihaknya juga mengoptimalkan pajak alat berat dan opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).
“Ini sebenarnya bisa nutup itu semua, tetapi karena ini hal yang baru, kami masih berupaya sekuat tenaga sehingga ini nanti bisa menutup kekurangan,” tandasnya. (luk/adf)