KUDUS, Joglo Jateng – Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kudus, program sentralisasi buah mulai diberlakukan. Program ini melibatkan penanaman bibit kelapa sebagai langkah konkret dalam mengurangi ketergantungan pangan dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Kepala Desa Mejobo, Sueb Jamaludin menjelaskan, program ini merupakan bagian dari upaya desa untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat lokal. Dirnya menyebutkan, ada 11 desa di Kecamatan Mejobo telah dikumpulkan oleh Camat untuk merancang anggaran ketahanan pangan yang terpusat.
“Dalam hal ini, jeruk pamelo menjadi komoditas utama yang akan didistribusikan ke warga yang memiliki lahan untuk diolah,” terangnya, belum lama ini.
Langkah ini diambil dengan tujuan untuk mendorong kemandirian warga dalam hal pengolahan hasil pertanian. Serta meningkatkan produksi pangan lokal yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurutnya, sistem distribusi bibit akan dilakukan secara langsung kepada warga yang memiliki lahan pertanian.
Selain jeruk pamelo, ia menambahkan, program ini juga melibatkan pengajuan bibit kelapa genjah sebagai alternatif tanaman yang memiliki potensi tinggi. Hal ini untuk mendukung ketahanan pangan desa.
“Kami sudah mengajukan proposal ke dinas terkait untuk mendapatkan bibit kelapa genjah. Dinas sudah memberikan informasi bahwa pengusulan ini sudah diproses dan dijanjikan pemberian bibit kelapa akan dilaksanakan pada bulan April mendatang atas nama proposal dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan),” jelasnya.
Kelapa genjah dipilih karena memiliki daya tahan yang baik dan dapat tumbuh dengan optimal di wilayah tersebut. Pengajuan bibit kelapa genjah ini disesuaikan dengan ketersediaan yang ada. Harapannya, bibit kelapa genjah ini dapat mendukung program ketahanan pangan yang telah disiapkan untuk masa depan.
“Harapannya semoga para petani di Desa Mejobo dan desa-desa sekitar dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka. Sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa,” harapnya. (uma/fat)