SEMARANG, Joglo Jateng – Ketua Semarang Economy Creative (SEC) Mei Sulistyoningsih buka suara terkait kasus dugaan penipuan lomba tari yang mengaitkan dirinya. Ia bahkan telah dilaporkan ke Polda Jawa Tengah.
Mei menyebut bahwa dalam lomba tari yang digelar di Taman Indonesia Kaya (TIK) terjadi sabotase yang dilakukan oleh Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Mandiri Indonesia (Apmikimmdo) Jawa Tengah A Riyanto, panitia lomba tari bernama W, dan anak W bernama PH.
“Terjadi sabotase yang dilakukan oleh A Riyanto, W, dan H. Mereka bertiga bersama-sama membuat skenario penggagalan dan sabotase,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, Selasa (7/1/25).
Salah satu indikasi adanya penggagalan dan sabotase lomba tari, kata Mei, terlihat dari permintaan A Riyanto kepada pihak Taman Indonesia Kaya (TIK) untuk tidak memberikan izin atas pelaksanaan lomba tari.
“A Riyanto sudah secara lisan, artinya sudah secara etika dia mempunyai niatan untuk sabotase, ada skenario jahat di sini bersama-sama dengan W dan PH, ” ujarnya.
Untuk diketahui, festival SEC terdiri dari 7 lomba. Adapun W adalah Person in Charge (PIC) atau penanggung jawab dari lomba tari.
“Ada 7 lomba, 6 lomba sukses kok. Kpop sukses, fashion show sukses, lomba mewarnai sukses, dan lain-lain. Cuma itu (lomba tari) saja yang gagal dan itu saya enggak menyebut gagal, tapi digagalkan,” tuturnya.
Mei menyebut, suksesnya keenam lomba lain karena penanggung jawab dari masing-masing lomba bekerja sesuai dengan tugasnya. Sedangkan W dan PH, tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai penanggung jawab lomba tari.
“H-1 dia enggak datang ngecek di tempat panggungnya, tapi dia datang pagi bareng dengan peserta, konyol sekali,” ujarnya.
Tak hanya itu, Mei menyebut, jika W justru ikut memprovokasi peserta tari untuk melaporkan gagalnya lomba tari ke Kantor Gubernuran. Padahal, sebagai seorang panitia, W semestinya menenangkan peserta lalu membuat solusi dengan teman-teman panitia yang ada.
“Lho dia itu kan pengurus SEC, dia PIC lomba tari. Apa yang dia lakukan itu merupakan bentuk pengkhianatan. Mengadukan saya enggak apa-apa, lah ini malah dia memutarbalikkan fakta,“ tegasnya.
Atas kejadian ini, Mei mengaku tak akan tinggal diam. Ia berencana untuk mengambil langkah hukum terhadap kasus yang menimpa dirinya.
Sebelumnya, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Apmikimmdo) Jateng, A Riyanto mengatakan dirinya merasa dirugikan atas polemik lomba tari tersebut. Pihaknya juga telah melakukan pengaduan ke Polda Jateng terhadap Ketua Panitia Mei Sulistyaningsih.
“Laporan Apmikimmdo yang disampaikan ke Ditreskrimum sudah diterima, ada tanda terima, sudah ada tindak lanjut. Ke depan kita akan perbaiki laporan kami karena ternyata kasus ini besar,” katanya, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut jika pihak panitia tak memberikan kompensasi kepada para peserta, kata Ariyanto, pihaknya berencana akan melaporkan panitia ke pihak berwajib. (int/gih)