KUDUS, Joglo Jateng – Memasuki semester genap, MI NU Salafiyah Kudus mulai menerapkan program Tujuh Kebiasaan Anak Hebat sebagai upaya membentuk karakter positif siswa. Meski kegiatan ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, suasananya terasa seperti pemanasan.
Kepala MI NU Salafiyah Kudus, Naning Idha Rodhiyah menyatakan, banyak siswa yang masih terbawa kebiasaan liburan. Di mana waktu mereka lebih banyak dihabiskan dengan bermain handphone sejak bangun tidur hingga malam hari.
“Seharusnya anak-anak sudah terbiasa dengan tujuh kebiasaan ini, tetapi setelah libur panjang, banyak yang terlihat kurang bersemangat. Suasana di sekolah masih terasa seperti liburan,” ujarnya.
Untuk mengatasi hal ini, lanjutnya, pihak sekolah tidak hanya fokus pada pengajaran di kelas, tetapi juga mengupayakan kerjasama dengan orang tua. Peran mereka dinilai sangat penting untuk memastikan kebiasaan positif yang diajarkan di sekolah dapat dilanjutkan di rumah.
“Sebagai langkah awal, kami telah melakukan sosialisasi program melalui grup WhatsApp masing-masing kelas. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan orang tua agar mendampingi anak-anak mereka dalam menerapkan kebiasaan baik di rumah, seperti membaca, membantu pekerjaan rumah, atau berolahraga ,” ungkapnya.
Ke depannya, madrasah menginginkan penerapan program ini tidak hanya menjadi rutinitas sementara, tetapi juga mampu menjadi gaya hidup siswa. Dengan sinergi yang kuat antara sekolah dan keluarga, anak-anak diharapkan tumbuh sebagai pribadi yang disiplin, mandiri, dan berkarakter hebat, serta dapat meningkatkan prestasinya.
“Melalui langkah-langkah tersebut, semester genap ini diharapkan menjadi momen untuk memperkuat kebiasaan baik yang telah dimulai, sekaligus membangun fondasi bagi masa depan anak-anak,” pungkasnya. (cr9/fat)