Kudus  

Produksi Padi di Kudus Capai 156 Ribu Ton di 2024

TANAM: Seorang petani di Desa Pasuruhan Lor sedang menanam padi, belum lama ini. (KHAYYA SA’ADATUN NURIS SUROYYA/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Kabupaten Kudus berhasil mencatat peningkatan produksi padi hingga 156 ribu ton gabah kering panen (GKP) pada 2024. Keberhasilan ini tak lepas dari strategi percepatan masa tanam yang diterapkan di lahan seluas 26 ribu hektare.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus, Agus Setiawan menyampaikan, langkah percepatan ini dilakukan terutama pada area pertanian yang rawan terdampak banjir. Sehingga mampu mengurangi risiko gagal panen atau puso.

“Target tahun ini tetap 26 ribu hektare, dengan tiga kali musim tanam. Yang mencakup luasan sawah 12.480 hektare di sembilan kecamatan,” ungkapnya, Kamis (9/1/25).

Baca juga:  Inflasi Kudus Desember 2024 Tertinggi Kedua Setelah Februari

Menurutnya, percepatan masa tanam ini difokuskan di daerah rawan genangan. Seperti Kecamatan Undaan bagian utara yang meliputi Desa Karangrowo, Desa Ngemplak, dan Desa Wates. Setiap tahun daerah tersebut hampir selalu mengalami risiko gagal panen.

“Oleh karena itu, program ini menjadi solusi untuk mengantisipasi genangan air. Diharapkan, masa tanam pertama di masing-masing wilayah bisa selesai sebelum puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Februari 2025,” lanjutnya.

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, pemerintah memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian (Alsintan), pompanisasi, dan peningkatan irigasi di lima kecamatan yang rawan genangan. Yakni Kaliwungu, Jati, Undaan, Mejobo, dan Jekulo.

Baca juga:  Harga Cabai Melambung, Penjualan Amblas

“Dengan langkah-langkah ini, Kudus diharapkan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan produksi padinya, sehingga memberikan kontribusi besar bagi ketahanan pangan daerah dan nasional,” tandasnya. (cr9/fat)