Kudus  

KBPW Gandeng Biennale Yogyakarta untuk Workshop Manajemen Seni

FOKUS: Peserta fokus mendengarkan narasumber di acara Workshop Manajemen Seni bersama Biennale Yogyakarta, Minggu (12/1/25). (KHAYYA SA’ADATUN NURIS SUROYYA/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) Kudus, bekerja sama dengan Yayasan Biennale Yogyakarta, menyelenggarakan Workshop Manajemen Seni, Jumat (10/1) di Taman Sardi, Desa Kajar, Dawe, Kudus. Kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan pengelolaan seni bagi para seniman muda di KBPW.

Manager Residensi Yayasan Biennale Yogyakarta, Putri Harbie menyebutkan, workshop ini diikuti puluhan peserta dan difokuskan pada penguatan pemahaman terkait perencanaan kegiatan seni. Selain itu, membekali komunitas seni lokal agar memiliki keterampilan manajerial yang lebih baik.

“Program ini membagikan pengalaman dalam pengelolaan seni komunitas, agar sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal dan terencana,” ujarnya.

Selain materi, lanjutnya, para peserta juga diajak untuk merancang program dengan bimbingan mentor dari Biennale Jogja. Rencana ini merupakan persiapan untuk kegiatan residensi seni yang akan dilaksanakan oleh KBPW pada akhir Januari mendatang.

Koordinator Lapangan Biennale Yogyakarta, Sekar Atika turut menambahkan, materi workshop mencakup perencanaan hingga manajemen residensi. Yang fokus pada produksi program, meliputi bagaimana mengonsep kegiatan seni yang dapat diaplikasikan secara efektif.

“Harapannya, pembekalan ini dapat membantu peserta dalam merancang dan mengelola program seni yang relevan dengan kebutuhan desa, sekaligus menciptakan ruang bagi seniman lokal untuk berkarya,” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Kampung Budaya Piji Wetan, Muchammad Zaini, mengapresiasi kolaborasi ini. Ia menegaskan bahwa tujuan utama workshop adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di KBPW.

“Kami ingin belajar manajemen seni untuk mengembangkan program yang lebih terstruktur, terarah, dan menghasilkan output yang signifikan. Dengan pemetaan kegiatan yang jelas, kami berharap kegiatan seni di KBPW dapat lebih profesional dan berkelanjutan,” harapnya. (cr9/fat)