Jepara  

Persiapan Program MBG di Jepara Capai 80 Persen

CEK DAPUR: Dandim 0719/Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi beserta anggota Kodim lainnya saat melakukan cek dapur di Kelurahan Pengkol Kecamatan Jepara, belum lama ini. (LIA BAROKATUS SOLIKAH/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) inisiasi dari Presiden Prabowo Subianto akan dijalankan di Kabupaten Jepara. Saat ini, persiapan MBG di Jepara sudah mencapai 80 persen dan akan berjalan di akhir Januari.

Komandan Kodim (Dandim) 0719/Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi, menyampaikan bahwa di Jepara sudah ada tiga titik dapur yang siap menyediakan program MBG. Tiga dapur tersebut berlokasi di Kelurahan Pengkol Kecamatan Jepara, Desa Ngabul Kecamatan Tahunan, dan Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan. Setiap lokasi dapur, diperkirakan mampu menyiapkan maksimal tiga ribu porsi makanan.

“Untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis di Jepara berdasarkan hasil pengecekan, yang sudah pasti, ada tiga dapur yang siap untuk MBG. Rencananya, akan berjakan di akhir Januari ini,” kata Dandim 0719 saat dikonfirmasi Joglo Jateng, Minggu (12/1/25).

Dia menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan MBG yang nantinya akan menyasar kepada pelajar Paud, TK, SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/MA/SMK/SLB se-Kabupaten Jepara baik negeri maupun swasta, dan membutuhkan paling tidak 45 dapur. Namun setelah hasil pengecekan, baru tiga dapur yang dinyatakan memenuhi syarat sesuai Standar dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjadi lokasi dapur MBG.

Sementara, berdasarkan pada jumlah keseluruhan pelajar yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) serta Kementerian Agama Kabupaten Jepara, terdapat 274 ribu pelajar. Belum juga, jumlah pelajar pondok pesantren yang belum menerima update.

“Dari hasil estimasi, Jepara butuh 45 lokasi dapur, tapi saat ini baru tiga dapur yang siap. Ada empat sebenarnya, lokasinya di Bangsri, tapi belum memenuhi standar,” paparnya.

Selain siswa, program makan bergizi gratis sebenarnya juga menyasar pada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Namun untuk di Jepara, menurutnya baru bisa menyasar kepada pelajar.

Adapun anggaran yang disediakan yaitu Rp 15 ribu per porsi. Anggaran tersebut sepenuhnya masih ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Mekanisme penyalurannya yaitu dari BGN langsung kepada Mitra atau yang menyediakan makan bergizi gratis.

“Untuk anggaran langsung dari BGN ke Mitra, semuanya masih dari APBN. Di Jepara tiga lokasi dapur yang siap itu dari satu Mitra,” ungkapnya.

Terkait berapa jumlah siswa dan sekolah yang akan menjadi sasaran dari program tersebut, baru akan dirapatkan bersama dengan pihak yang terlibat pada pekan depan.

“Minggu depan kami akan rapat bersama dengan mitra (penyedia dapur), kodim, termasuk juga SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) yang akan ditunjuk menjadi kepala dapur, ditambah danramil untuk membahas sekolah mana saja yang terdekat dengan lokasi dapur untuk menerima program itu,” ungkapnya.

Ke depan, dimungkinkan lokasi dapur yang digunakan untuk memasak MBG di Kabupaten Jepara akan bertambah. Hingga saat ini, lanjutnya, sudah ada beberapa mitra yang menunggu untuk melakukan audiensi dengan Kodim sebagai fasilitator makan bergizi gratis dari BGN.

“Sudah banyak mitra yang mengantre, tapi kita perlu menyeleksi. Karena, ada beberapa penilaian, seperti tempat nya, jumlah pegawai yang memasak, dan lainnya,” ucapnya. (oka/gih)