Bersama Forkopimda, Pemkab Putuskan TPA Pesalakan akan Dibuka

PIMPIN RAPAT: Ketua DPRD Kabupaten Pemalang Martono saat memutuskan TPA Pesalakan akan dibuka kembali di Ruang Rapat Banggar DPRD Pemalang, Senin (13/1/25). (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Diputuskan melalui rapat kerja DPRD Pemalang bersama Forkopimda Kabupaten Pemalang, Ketua DPRD Pemalang secara tegas menyatakan TPA Pesalakan akan dibuka kembali untuk pembuangan sampah. Hal tersebut telah menjadi keputusan bersama seluruh anggota Forkopimda, dan OPD hingga desa, di mana sebelum pembukaan, mereka akan melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada masyarakat.

Ketua DPRD Pemalang, Martono menyimpulkan dengan tegas di ruang rapat badan anggaran (Banggar) DPRD Pemalang, pada Senin (13/1) bahwa TPA Pesalakan akan dibuka kembali untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang berceceran di jalanan. Sebagai pemimpin rapat, dirinya menyimpulkan tiga hal yang akan dilakukan Pemkab Pemalang dalam rangka penanganan sampah, salah satunya pembukaan TPA Pesalakan.

“Hasil rapat hari ini kita simpulkan, pertama Pemkab Pemalang harus membuat solusi tempat lain seperti Pesalakan agar tidak menumpuk di sana. Selanjutnya, pembangunan TPST masif di semua kecamatan dan desa. Terakhir, kita sepakat TPA Pesalakan akan dibuka dengan ketentuan eksekutif, namun catatan harus humanis dan berprinsip kemasyarakatan,” ujarnya, Senin (13/1/25).

Ia menjelaskan bahwa harus ada solusi tercepat agar permasalahan sampah yang saat ini menjadi masalah bersama. Karena hasil koordinasi di pemerintahan pusat, pihaknya diberikan solusi, salah satunya dengan membuat TPA baru namun proses perizinan yang lama menjadi kendala karena penurunan atau solusi harus segera diberikan.

Ditanggapi oleh Kepala DLH Pemalang, Wiji Mulyati menuturkan bahwa penanganan sampah saat ini harusnya tidak hanya dilakukan dengan membuang ke TPA saja. Oleh karena itu, pihaknya bersama desa akan membuat TPS3R atau TPST untuk mengelola produksi sampah masyarakat Pemalang per harinya mencapai 400-500 ton, dilakukan untuk mengurangi pembuangan di TPA nantinya.

“Kalau sekarang TPA butuhkan dibuka, tapi kita sudah membuat rencana jangka panjang agar sampah yang berakhir ke TPA sangat sedikit. Dan semua desa dan kecamatan punya TPST yang dikelola oleh mereka, jadi masalah sampah pasti akan cepat terselesaikan,” jelasnya. (fan/abd)