Hasil Produksi Ikan di Jateng Sepanjang 2024 Capai 410 Ribu Ton

Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Kurniawan Priyo Anggoro. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah mencatat hasil produksi ikan di Jawa Tengah sepanjang 2024 sebanyak 410 ribu ton. Nilai produksi ini mencapai Rp 6,19 triliun. Jumlah itu mengalami peningkatan dibanding tahun 2023 yang hanya memproduksi 386 ribu ton.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Kurniawan Priyo Anggoro mengungkapkan, peningkatan ini disebabkan oleh program dari pemerintah pusat terkait dengan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pasca produksi. Kemudian, dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun menempatkan petugas pencatat. Di mana data disampaikan secara realtime kepada pemerintah.

“Program ini sangat bisa meningkatkan produksi atau mengurangi hasil tangkapan yang tidak dilaporkan oleh para nelayan,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Senin (13/1/25).

Ia menambahkan di Jateng ada 17 pelabuhan pangakalan yang dijadikan untuk penangkapan ikan terukur. Semua ikan yang telah ditangkap nelayan pun akan dihitung secara realtime oleh petugas.

Dari 410 ribu ton tersebut, ada beberapa jenis ikan yang mendominasi. Di antaranya ikan layang, ikan kembung, cumi-cumi, serta ikan kecil-kecil yang biasa digunakan sebagai bahan baku surimi untuk olahan ikan seperti bakso ikan, otak-otak, dan lain sebagainya.

“Jenis ikan yang paling mendominasi sekarang ini ada ikan layang, kembung ada cumi-cumi, serta bahan baku untuk surimi,” tambahnya.

Lebih lanjut, hasil produksi ikan itu ada yang di ekspor juga diolah di Jawa Tengah. Tujuan ekspornya pun beragam. Ada yang dikirim ke Cina dan Korea.

“Kalau cumi-cumi biasanya ekspor, tujuan di Cina, Korea. Kalau ikan layang dan kembung banyak untuk konsumsi lokal. Kemudian, kalau surimi sebagai bahan baku aneka olahan ikan itu di proses di Jawa Tengah, ada yang dikirim ke Palembang,” tandasnya. (luk/adf)