Mendapatkan Teror, Kades Pegongsoran Minta Perlindungan

MEMOHON: Kades Pegongsoran Turitno yang meminta perlindungan kepada aparat ketika TPA Pesalakan dibuka kembali di Rapat Forkopimda, Senin (13/1/25). (UFAN FAUDHIL/JOGLO JATENG)

PEMALANG, Joglo Jateng – Dalam upaya sosialisasi dan negosiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan masyarakat Dusun Pesalakan, Desa Pegongsoran, Kecamatan Pemalang yang terus berlangsung, dikejutkan oleh pernyataan Kepala Desa (Kades) Pegongsoran pada Rapat Forkopimda di DPRD Pemalang, Senin (13/1). Ia menceritakan bahwa selalu kades mendapatkan teror dari masyarakat Dusun Pesalakan yang menolak pembukaan TPA.

Kades Pegongsoran, Turitno mengatakan bahwa dirinya sempat menerima teror dari masyarakat Pesalakan. Mereka mengancam jika TPA Pesalakan tetap dibuka, maka akan demo ke rumah kades, bahkan menggeruduk membakarnya.

“Saya kemarin ada isu berhembus masyarakat sudah dalam titik tetap menolak membuka Pesalakan. Apabila memaksa dibuka maka masyarakat mengancam akan demo di rumah saya,” terangnya di ruang rapat DPRD Pemalang, Senin (13/1/25).

Oleh karena itu, untuk mengamankan diri, Turitno meminta kepada Dandim 0711/Pemalang dan Kapolres Pemalang agar bisa memberikan perlindungan jika TPA Pesalakan dibuka kembali. Karena ada kemungkinan, masyarakat yang kontra dengan rencana tersebut akan menyerbu rumah kades, berdemo menolak kegiatan pembuangan sampah kembali dilakukan di lingkungan mereka.

Situasi penumpukan sampah di semua wilayah di Kabupaten Pemalang yang saat ini menjadi masalah terjadi dari awal 2024 hingga 2025. Di mana pemerintahan kini tengah kesulitan hingga akhirnya berusaha bernegosiasi dan berdialog agar masyarakat TPA Pesalakan memberikan izin, walaupun hanya sepekan untuk membuang sampah di sana.

“Rapat terakhir dengan warga tidak berjalan kondusif, dan sekarang bersama forkopimda mudah-mudahan ada solusi untuk menyelesaikan permasalahan sampah,” pungkasnya. (fan/abd)