60 Persen Wajah Baru, Legislator DPRD Jateng Diharap Lebih Vokal, Kritis, dan Responsif

DIALOG: FGD bertajuk "DPRD Baru Harapan Baru" di Hotel Front One HK Resort, Kota Semarang, Rabu (15/1/25). (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Sekwan DPRD Provinsi Jawa Tengah bersama Bank Jateng dan Forum Wartawan Pemprov dan DPRD Jateng (FWPJT) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “DPRD Baru Harapan Baru”. Agenda ini berlangsung di Hotel Front One HK Resort, Kota Semarang, Rabu (15/1/25).

Kegiatan ini merujuk banyaknya wajah baru di DPRD Jateng periode 2024-2029. Ada sebanyak 60 persen sosok baru dari 120 anggota saat ini. Legislator baru ini diharapkan lebih vokal, kritis, dan responsif dalam menyikapi isu-isu dan berbagai persoalan di Jateng.

Hadir dalam diskusi ini Sekretaris DPRD Provinsi Jateng Urip Sihabudin dan Wakil Ketua DPRD Jateng Muhammad Saleh yang membuka acara. Dialog diisi dengan pemaparan dari Kartina Sukawati, anggota DPRD tiga periode dari Partai Demokrat, anggota DPRD Jateng baru dari PSI, M Farchan, serta Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Diponegoro, Puji Astuti.

Dalam sambutannya, Muhammad Saleh berharap acara diskusi tersebut mampu memberikan perspektif baru mengenai periode kedewanan yang baru ini. Selain membangun komunikasi yang baik dengan wartawan, DPRD juga ingin berdiskusi mengenai arah pembangunan daerah yang lebih bagi masyarakat Jateng.

“Sebagai legislatif yang baru, DPRD kini ingin memulai kinerja yang lebih baik bagi masyarakat. Kami sebagai DPRD bertanggung jawab mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut melalui diskusi ini, pihaknya berharap bisa mendapatkan komunikasi yang baik dengan wartawan. Sehingga informasi kepada masyarakat juga tersampaikan dengan baik.

“Kami berkomitmen menjadi DPRD yang terbuka dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat,” tandas politis Partai Golkar tersebut.

Ia menyebut, saat ini sekitar 60 persen anggota dewan ialah DPRD baru. Anggota parlemen yang baru itu adalah Gen Z, yang memiliki ciri khas kerap bersuara vokal, ceplas ceplos dan lebih terbuka.

“Di samping itu, anggota-anggota dewan yang muda tersebut memiliki sikap/pola kinerja yang berbeda dengan yang lama. Dari situ, ada ciri yang baru pula dalam hal kinerja sehingga menawarkan harapan baru kedewanan untuk memajukan masyarakat,” katanya.

M Farchan mengakui bewan baru saat ini lebih optimis dan kritis membahas persoalan pembangunan daerah. Harapannya hal itu bisa terus berkembang sekaligus memiliki komitmen untuk menyejahterakan masyarakat Jateng.

“Kami, meski hanya punya dua kursi di parlemen, namun ikut terlibat dalam pembahasan arah pembangunan Jateng ke depan. Kami berharap pemikiran yang disumbangkan mampu memberikan perubahan positif untuk Jateng,” katanya.

Sementara dari akademisi, Puji Astuti menilai bahwa masyarakat saat ini terlalu memiliki ekspektasi besar kepada pihak penyelenggara pemerintahan seperti DPRD. Dalam hal ini, ia tetap berharap kepada DPRD Jateng agar selalu mengangkat isu-isu terkini yang ada di masyarakat dalam setiap pembahasannya.

“Dari situ, DPRD semakin mampu melihat semua persoalan yang ada agar tidak ketinggalan isu. Dengan begitu, fungsi legislasi kedewanan memiliki ide-ide baru yang lebih inovatif dalam pembuatan perda sehingga isi aturannya pun lebih berpihak kepada masyarakat,” ucap Puji. (luk/adf)