Kudus  

Aksi Demo, Warga Tanjungrejo Tuntut Blokir TPA

AKSI: Demo ratusan warga Desa Tanjungrejo menuntut pemerintah segera menyelesaikan masalah TPA, Kamis (16/1/25). (NUR MAIDAH /JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Ratusan warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, menggelar aksi demo di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo pada Selasa (16/1). Mereka menuntut pemerintah segera menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh TPA, seperti bau menyengat, perubahan warna air sungai, hingga dampak kesehatan yang semakin mengkhawatirkan.

Dalam orasi, warga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus segera mengambil tindakan nyata. Mereka juga mendesak agar TPA tidak diperluas dan meminta transparansi terkait solusi yang akan diambil.

Kepala Desa Tanjungrejo, Christian Rahadiyanto menyatakan, kondisi TPA ini telah menyebabkan banyak warga, terutama anak-anak, mengalami muntaber dan batuk berkepanjangan.

“Bau menyengat sudah tak tertahankan. Sungai berubah warna seperti oli. Bagaimana masyarakat bisa menjaga kesehatan jika sumber penyakit terus ada. Jika ini dibiarkan, apa yang akan terjadi pada Desa Tanjungrejo. Apakah desa ini yang dipindah, atau TPA nya” tegasnya.

Selain masalah kesehatan, warga juga merasa dirugikan karena aktivitas mereka terganggu. Jalan setapak di sekitar TPA licin dan sulit dilalui. Warga menyebut, pihak desa bahkan telah meminta penutupan jalan tersebut.

“Siapa pun yang ingin membuka akses harus mendapatkan izin dari desa. Ini agar mereka tahu kondisi desa ini yang kotor, jangan hanya duduk di kursi goyang saja,” tambah Christian.

Sementara itu, Kepala Dinas PKPLH Kudus Abdul Halil meminta maaf, atas ketidaknyamanan yang dirasakan warga. Ia menjelaskan pihaknya telah memantau kondisi TPA dan berjanji akan melakukan penataan.

“Kami akan menata ulang jalan dan memastikan fungsi jalan kembali seperti semula. Karena kondisi hujan, proses ini sedikit terhambat. Namun, kami berkomitmen untuk menyelesaikannya secepat mungkin,” jelasnya.

Dalam aksi ini, warga secara tegas menolak adanya perluasan TPA. Mereka meminta Pemkab untuk memberikan kejelasan terkait langkah penanganan sampah yang lebih ramah lingkungan dan tidak merugikan masyarakat sekitar. “Kami tidak takut. Kami di sini bersatu untuk memperjuangkan hak kami,” kata koordinator lapangan.

Demo ini menjadi bukti warga Tanjungrejo sudah tidak tahan dengan kondisi yang ada. Mereka berharap Pemkab Kudus segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan TPA secara baik demi kesehatan lingkungan dan kenyamanan masyarakat.

“Kami sudah menyuarakan masalah ini sejak 2011-2012, tapi nyatanya hingga kini tak ada respons serius. Kalau harus menunggu pelantikan bupati baru, Desa Tanjungrejo akan menjadi banjir sampah, bukan banjir air,” ungkap Fahmi, salah satu warga yang hadir dalam aksi tersebut.(cr7/sam)