Tradisi Kirab Lurub dan Karnaval, Hidupkan Desa Prawoto

MOMEN: Kirab lurup pawai dalam peringatan Haul ke-47 Kanjeng Sunan Prawoto Raden Bagus Hadi Mukmin, diikuti warga dengan penuh antusias, Kamis (16/1/25). (NUR MAIDAH /JOGLO JOGJA)

PATI, Joglo Jateng – Warga Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, menggelar kirab lurup pawai dalam peringatan Haul ke-47 Kanjeng Sunan Prawoto Raden Bagus Hadi Mukmin, pada Kamis (16/1). Acara ini bertujuan untuk mengenang jasa leluhur dan mengingatkan pada masyarakat Prawoto bahwa dulunya ada wali yang bernama Sunan Prawoto, yang menyebarkan agama Islam di sekitarnya.

Dengan diikuti 36 kelompok mulai dari sekolah-sekolah, masyarakat umum, hingga Ibu-ibu fatayat turut serta dalam meramaikan acara.

Sekretaris Panitia, Abdillah Fikri menyampaikan, acara ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap sejarah. Tetapi sebagai momentum silaturahmi dan penggerak ekonomi warga.

“Tujuan utama dari haul ini adalah mengenang jasa leluhur dan mengingatkan masyarakat Prawoto bahwa desa mereka memiliki wali besar, yaitu Sunan Prawoto,” ungkapnya.

Kirab Lurub, yang menjadi inti dari rangkaian acara haul, dimulai ba’da Dhuhur dari Balai Desa Prawoto. Rute kirab melintasi perbatasan desa, kemudian menuju makam Sunan Prawoto. Tradisi ini telah berlangsung selama puluhan tahun dan menjadi simbol perawatan nilai-nilai spiritual serta penghormatan terhadap leluhur.

Kirab tahun ini melibatkan sekitar 36 kelompok peserta, mulai dari perwakilan keraton Surakarta, Bupati Pati, Camat setempat, hingga lembaga masyarakat umum. Peserta dari sekolah, ibu-ibu fatayat dan komunitas lokal turut memeriahkan kirab dengan berbagai karnaval. Mereka menampilkan seperti tampilan kain Lurub yang nantinya akan dipasang di makam Sunan Prawoto.

Selain kirab, Haul Sunan Prawoto juga menghadirkan pasar malam di Alun-Alun Prawoto. Pasar ini tidak hanya menarik pengunjung dari luar desa tetapi juga menjadi kesempatan bagi warga Prawoto untuk meningkatkan pendapatan mereka.

“Adanya haul ini sangat membantu warga.Biasanya penghasilan pedagang kecil minim, tapi saat acara seperti ini omzetnya meningkat. Banyak yang membuka usaha baru, seperti tempat parkir atau warung di sepanjang jalur kirab,” kata Abdillah.

Panitia Haul telah mempersiapkan acara ini sejak jauh-jauh hari. Mulai dari pendaftaran peserta karnaval, koordinasi teknis, hingga pengadaan tumpeng yang menjadi simbol tradisi di lokasi makam. Puncak acara diwarnai dengan pergantian kain Lurub makam Sunan Prawoto, yang sebelumnya telah dilakukan pada H-1.

Acara haul ini tidak hanya menghidupkan kembali tradisi leluhur, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Selain meningkatkan rasa kebersamaan, kegiatan ini menjadi momen promosi potensi sekolah dan desa Prawoto kepada masyarakat yang lebih luas.

“Ini adalah tradisi suci yang harus kita jaga. Dengan perawatan yang baik, tradisi ini akan terus memberikan manfaat bagi masyarakat Prawoto,” pungkas Abdillah.(cr7/sam)