Kudus  

PKBM ODM Kenalkan Kebudayaan melalui Film Jelajah Patiayam

NOBAR: Seluruh siswa PKBM Omah Dongeng Marwah menyaksikan film dokumenter Jelajah Patiayam, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Omah Dongeng Marwah sukses menggelar nonton bareng (nobar) film dokumenter pendek berjudul Jelajah Patiayam pada Kamis (16/1) lalu. Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD Dikmas) Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, serta perwakilan PKBM dari seluruh Kudus.

Kepala Bidang Dikmas Disdikpora Kudus Arini Budi Utami menyampaikan, acara nobar Jelajah Patiayam berhasil menjadi bukti nyata pendidikan non formal memiliki potensi besar dalam menghasilkan karya berkualitas. Selain mengenalkan kawasan Patiayam, ini juga menginspirasi agar mampu mencetak generasi kreatif dan kompetitif.

“Partisipasi dalam lomba seperti ini menjadi cara efektif untuk memperkenalkan kepada masyarakat, sekaligus menumbuhkan kebanggaan bagi siswa PKBM,” paparnya.

Sedangkan, Kasi Dikmas Disdikpora Kudus Frida Milya Utami mendukung atas capaian ini, keberhasilan tersebut membuktikan pendidikan non formal mampu bersaing dengan sekolah formal. “Panitia lomba bahkan sempat bertanya kepada kami mengenai apa PKBM itu, karena mereka tidak menyangka peserta non formal bisa memenangkan lomba ini,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala PKBM Omah Dongeng Marwah, Edy Supratno menyebutkan, film ini merupakan karya siswa PKBM Omah Dongeng Marwah yang berhasil meraih juara pertama dalam lomba film dokumenter yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kabupaten Kudus pada 2024.

“Kami mengangkat potensi sejarah dan keindahan kawasan Patiayam, sekaligus mengenalkan kebudayaan lokal kepada masyarakat,” ujarnya, Jumat (17/1/25).

Pihaknya menambahkan, ini hasil nyata dari penerapan kurikulum merdeka sejak 2014. Ia memberikan kebebasan kepada siswa untuk bereksplorasi. Pembuatannya menjadi sarana pembelajaran berbasis praktik dengan modal keberanian dan kerja keras.

Kemudian, Sutradara Jelajah Patiayam Eka Setyadi, mengungkapkan, pembuatan film membutuhkan waktu dua bulan dengan proses revisi yang cukup intensif. “Awalnya kami sempat pesimis karena jumlah anggota yang mengikuti lomba mencapai 34 orang dari berbagai sekolah formal di Kudus,” ungkapnya.(cr9/sam)