KUDUS, Joglo Jateng – Upaya meningkatkan budaya literasi terus dilakukan secara berkelanjutan. Tidak hanya dalam bentuk persiapan penilaian. Tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mempertahankan program keseharian siswa.
Kepala MTs N 1 Kudus, Rodliyah menyebutkan, inovasi yang diterapkan tidak hanya mengandalkan metode manual. Tetapi juga memanfaatkan teknologi digital. Seperti perpustakaan online. Selain itu, berbagai fasilitas literasi disediakan untuk mendekatkan siswa dengan buku.
“Seperti pojok baca, gazebo, pilar, kantin literasi, kedai literasi, hingga peran duta literasi. Semua fasilitas ini dirancang agar mudah diakses oleh siswa. Sehingga mereka semakin terbiasa dengan kegiatan membaca di mana saja,” ungkapnya.
Jika sebelumnya kunjungan hanya mencapai 40 siswa, kini lebih dari 200 anak aktif memanfaatkan perpustakaan setiap harinya. Perubahan ini menunjukkan minat baca siswa meningkat secara signifikan, seiring dengan pengenalan budaya membaca yang terus digalakkan.
“Saat ini tidak ada kendala dalam penerapan program tersebut. Kami fokus pada membangun kesadaran bahwa membaca adalah kebutuhan anak, bukan sekadar kewajiban atau paksaan,” jelasnya.
Dalam mendukung pembelajaran, siswa juga diberikan berbagai referensi bacaan yang relevan dengan mata pelajaran mereka. Hal ini bertujuan agar literasi tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga mendukung pemahaman siswa dalam belajar.
“Dengan berbagai inovasi dan dukungan fasilitas, diharapkan anak-anak tidak hanya semakin rajin membaca, tetapi juga mampu menjadikan literasi sebagai modal untuk meraih prestasi akademik dan mengembangkan wawasan mereka,” pungkasnya. (cr9/fat)