KENDAL, Joglo Jateng – Ratusan warga Desa Sarirejo dan Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, menuntut pemerintah untuk memperbaiki saluran gorong-gorong yang bampet dan menyebabkan tempat tinggal mereka jadi langganan banjir. Hal ini disampaikan warga dalam aksi unjuk rasa yang di depan Perumahan Graha Raya I Kaliwungu, Minggu (19/1/25).
Koordinasi aksi, Jawahir menyampaikan, ratusan warga korban banjir menuntut baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten untuk segera memperbaiki gorong-gorong yang bampet. Hal itu agar warga tidak menjadi korban banjir setiap tahunnya.
“Kami warga sudah berjuang agar segera diperbaiki, bahkan sejak 2021 audensi dengan pemerintah sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Namun faktanya tidak ada perbaikan,” ungkapnya.
Dia membeberkan, mampetnya saluran air menyebabkan ribuan rumah warga tergenang hingga lima sampai enam hari. “Kondisi saluran airnya sangat memprihatinkan. Banyak sampah dan rumput ilalang sehingga air tak bisa mengalir,” bebernya.
Kondisi semakin diperparah lagi dengan berdirinya bangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Hal ini menyebabkan banjir terjadi hingga lima kali dalam setiap tahunnya di pemukiman warga. “Tempat tinggal kami akhirnya menjadi langganan banjir. Surutnya sampai 4-5 hari baru surut. Selain itu, kami juga menuntut agar SPBE segera dibongkar, karena salah. Berdiri di atas saluran air,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, warga sudah tidak sanggup lagi untuk terus-menerus hidup dalam kondisi seperti ini. Sekaligus sudah banyak mengeluarkan biaya bergotong-royong meninggikan jalan kampung. Sedangkan, biaya yang dikeluarkan sudah mencapai miliaran. Belum termasuk meninggikan bangunan rumah masing-masing agar tidak tergenang banjir.
“Warga di sini 1-2 pekan sekali rutin membersihkan saluran air untuk menghindari banjir datang. Semua warga juga sudah diimbau agar tidak membuang sampah sembarangan. Makanya, kita menuntut agar pemerintah hadir ke sini,” ucapnya.
Pemerintah, lanjutnya, diharapkan agar lebih peduli dan tidak terlalu banyak mengumbar janji.

Sementara itu, Pj Sekda Kendal Agus Dwi Lestari menyampaikan, Pemkab Kendal akan segera menindaklanjuti segala tuntutan warga korban banjir. “Kita menerima tuntutan dari warga. Sudah saya terima. Saya tegaskan, selaku wakil dari pemerintah akan segera menindaklanjuti ini,” tegasnya, Minggu (19/1/25).
Meski demikian, pihaknya meminta agar warga sedikit bersabar. Karena untuk menindaklanjuti bukan seperti sebuah sulap yang seketika bisa berubah, namun membutuhkan sebuah proses.
“Kita pasti inventarisir dulu mana yang bisa langsung kita kerjakan. Mana yang bisa dimintakan bantuan ke provinsi maupun pusat dan mana yang bisa dikerjakan melalui CSR atau swasta,” ungkapnya.
Agus juga meminta kepada warga agar bisa segera kembali ke rumah masing-masing. “Semua tuntutan sudah diterima dan segera kami tindaklanjuti.” pungkasnya.(ags/sam)