KENDAL, Joglo Jateng – Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Kendal, ini terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda sejak Senin (20/1) sore. Bahkan, bencana yang terjadi ini disampaikan hampir merata melanda Kendal.
“Jumlah totalnya ada 11 Kecamatan yang terendam banjir. Namun yang terparah adalah banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Kali Bodri,” terang Sekretaris BPBD Kabupaten Kendal Ahmad Huda Kurniawansyah, Selasa (21/1/25).
Jebolnya tanggul Kali Bodri setidaknya merendam sejumlah desa yang berada di tiga kecamatan. Di antaranya Kecamatan Patebon, Pegandon dan Gemuh. Banjir terparah terjadi di Perumahan Patebon Indah dengan ketinggian mencapai 2 meter.
Banjir yang melanda Kendal ini menyebabkan ratusan warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemkab Kendal sendiri menyediakan 2 tempat sebagai lokasi pengungsian, di antaranya di Dishub Kendal dan di SMAN 1 Pegandon.
Kendati demikian, banyak warga yang mengungsi di tempat lain. “Jumlah total pengungsi sekitar 617 orang,” ujarnya.
Tak hanya banjir, bencana longsor juga terjadi, setidaknya 11 desa yang tersebar di lima kecamatan dilanda bencana itu. Lima kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Boja, Limbangan, Sukorejo, Patean dan Plantungan. Longsor ini menyebabkan 16 rumah warga rusak, serta 4 orang mengalami luka-luka dan satu meninggal dunia.
Salah seorang warga Perumahan Patebon Indah, Agus Umar mengungkapkan, banjir dengan arus deras telah merata di perumahannya. “Ini bersama anak istri sudah mengungsi. Semua terendam dan arusnya deras,” katanya.
Semetara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, menyempatkan diri melihat kondisi tanggul yang jebol. Lokasi tanggul yang ditinjau bupati berada di Desa Kebonharjo Patebon, dengan kondisi tanggul sepanjang 30 meter yang jebol.
“Saya sangat prihatin. Ini tadi sudah berkomunikasi dengan Pusdataru untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol,” ucapnya.
Untuk mempercepat proses perbaikan, ia memerintahkan Dinas PUPR Kendal agar berkolaborasi dengan Pusdataru. Sekaligus menegaskan, Pemkab Kendal terus mendata warga yang terdampak banjir untuk didistribusikan bantuan. Penyalurannya akan dilakukan kepada seluruh korban, baik di tempat pengungsian maupun yang masih bertahan di rumahnya masing-masing.
Dico juga meninjau langsung kondisi Perumahan Patebon Indah, dengan menumpang perahu karet dari BPBD Kendal. Meski kondisi banjir sudah mulai surut, namun ketinggian air masih di kisaran 1 meter. Dalam kunjungannya ini, ia menyambangi sejumlah pengungsi yang menempati masjid di perumahan tersebut.
Setelah melihat kondisi para pengungsi, Dico memerintahkan Pj Sekda Kendal yang mendampinginya agar segera mengevakuasi para pengungsi. “Tolong ini segera dievakuasi. Saya sudah siapkan rumah dinas sebagai tempat pengungsian,” perintahnya.(ags/sam)