JEPARA, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten Jepara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memfasilitasi para pengukir Jepara untuk berpartisipasi dalam pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di Jakarta tahun ini.
Kepala Disperindag Jepara, Zamroni Lestiaza, mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan kesempatan bagi pengukir Jepara untuk ikut serta dalam pameran mebel terbesar di Indonesia. “Pemda memfasilitasi teman-teman pelaku mebel ukir melalui pameran IFEX di Jakarta,” kata Zamroni, Selasa (21/1/25).
Zamroni menjelaskan bahwa setiap tahun, pihaknya rutin memberikan fasilitas bagi para pelaku mebel di Kabupaten Jepara untuk mengikuti pameran tersebut.
“Tahun ini, stan yang difasilitasi lebih luas dibandingkan tahun lalu. Rencananya ada dua stan yang akan kami tonjolkan di bidang ukir,” ungkapnya.
Biasanya, yang mengikuti pameran IFEX adalah pengusaha mebel. Namun, tahun ini, Kabupaten Jepara berencana untuk menampilkan hasil ukir yang telah mendunia.
“Setiap tahun, minat pasar berubah. Dari 10 pelaku usaha yang kami fasilitasi, dua di antaranya murni di bidang ukiran,” tambahnya.
Selain pameran, Pemkab Jepara juga telah membentuk Yayasan Pelestari Ukir (Peluk) untuk mendukung para pengukir Jepara. Selain itu, pemerintah mewajibkan setiap bangunan pemerintahan, BUMD, dan BUMN untuk memasang ukiran Jepara.
“Sebenarnya sudah lama, bangunan pemerintah telah menampilkan ornamen ukir. Dengan Peraturan Bupati (Perbup) baru, diharapkan setiap bangunan memiliki identitas khas, seperti pintu gebyok dan macan kurung,” katanya.
Namun, ia mengakui bahwa keterbatasan anggaran membuat program ini belum sepenuhnya terealisasi. “Perbup sudah ada, tetapi kondisi keuangan daerah saat ini membatasi anggaran di masing-masing OPD untuk pintu gebyok,” jelasnya.
Zamroni berharap dengan upaya tersebut, ukiran Jepara dapat tetap mendunia. “Jepara dari dulu terkenal sebagai pusat ukir dunia, dan kami berusaha untuk menghidupkan kembali reputasi tersebut,” tutupnya. (oka/gih)