KUDUS, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Perdagangan Kudus akan melanjutkan upaya revitalisasi empat pasar yang sudah mulai rusak. Anggaran yang disalurkan dari APBD 2025 dipergunakan untuk memperbaiki berbagai infrastruktur dan fasilitas di pasar-pasar.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar di Dinas Perdagangan Kudus, Albertus Harys Yunanto menjelaskan, proyek revitalisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Realisasi anggaran APBD 2025 ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperbaiki kondisi pasar-pasar yang sudah mulai rusak. Sekaligus meningkatkan kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung.
Revitalisasi pasar-pasar yang dimaksud meliputi Pasar Babe, Pasar Mijen, Pasar Piji, dan Pasar Brayung. Masing-masing pasar mendapatkan anggaran yang terperinci sesuai dengan kebutuhan perbaikan yang mendesak.

Pertama Pasar Babe, untuk pasar yang sempat terbakar, Pemerintah Kabupaten Kudus mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk membangun kembali tempat usaha yang terbakar. Ia mengungkapkan, anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun kios-kios yang hancur akibat kebakaran. Sehingga para pedagang dapat kembali berjualan dengan aman.
“Pasar Babe sangat penting bagi perekonomian setempat. Kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu mempengaruhi banyak pedagang. Kami berharap dengan anggaran ini, mereka bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.
Kedua, Pasar Mijen, sebagian atap pasar yang sudah rusak akan diperbaiki dengan anggaran sebesar Rp 200 juta. Kerusakan atap menyebabkan ketidaknyamanan bagi para pedagang dan pengunjung pasar, terutama pada musim hujan.
“Kami sudah memetakan kerusakan di pasar ini, terutama di bagian atap yang banyak bocor. Anggaran tersebut akan digunakan untuk mengganti atap yang rusak agar para pedagang dan pembeli tetap merasa nyaman berbelanja di pasar,” terangnya.
Ketiga, pasar Piji juga tidak luput dari perbaikan. Anggaran sebesar Rp 200 juta dialokasikan untuk memperbaiki kios-kios yang sudah mulai rusak. Dengan perbaikan ini, diharapkan kondisi pasar Piji bisa kembali menjadi tempat yang layak untuk para pedagang menjalankan usaha mereka.
“Kios-kios di pasar Piji banyak yang rusak dan tidak lagi memadai untuk tempat usaha. Kami akan melakukan perbaikan secepatnya,” imbuhnya.

Keempat, Pasar Brayung akan menerima anggaran Rp 300 juta untuk membangun pagar samping dan belakang pasar yang sudah dalam kondisi rusak parah. Pagar yang tidak terawat ini sudah menyebabkan masalah keamanan di sekitar pasar.
“Pagar di Pasar Brayung sudah rusak dan bisa menimbulkan masalah keamanan. Kami akan segera membangun pagar yang baru untuk menjaga agar pasar ini tetap aman,” tuturnya.
Revitalisasi pasar-pasar ini bukan hanya untuk memperbaiki fasilitas fisik, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pedagang serta pengunjung pasar. Dengan adanya perbaikan infrastruktur ini, diharapkan pasar-pasar di Kudus dapat menjadi lebih baik dan mendukung kelancaran ekonomi lokal.
Pihaknya menegaskan, akan terus memantau proses perbaikan ini agar anggaran yang disalurkan dapat dipergunakan dengan efisien. “Kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan proyek revitalisasi ini berjalan sesuai rencana dan selesai tepat waktu,” tegasnya. (uma/fat)