JEPARA, Joglo Jateng – Proyek pembangunan Pasar Bangsri, Kabupaten Jepara, akan dilanjutkan kembali. Pada tahun ini, Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 14,9 miliar untuk proyek pasar tradisional ini.
Diketahui, pasar bangsri pertama kali dibangun pada tahun 2018 dengan anggaran pertama Rp 10,4 miliar. Lalu, pada 2019 digelontorkan lagi Rp 24,4 miliar.
Pada tahun 2020, proyek besar ini sempat berhenti, karena alasan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19. Akhirnya, proyek pasar bangsri dibiarkan dan tidak mendapatkan jatah anggaran.
Kemudian, proyek ini dilanjutkan kembali pada tahun 2021 dengan jatah anggaran Rp 4,7 miliar. Pada 2022 mendapat Rp 5,4 miliar dan pada 2023 mendapat Rp 14,4 miliar.
Jika ditotal mulai dari tahun 2018-2023, proyek multiyears ini memakan anggaran sebesar Rp 59,3 miliar. Namun, proyek pasar Bangsri masih belum tuntas dan sekarang dalam kondisi tidak terurus dan sepi.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Agus Sutisna menyampaikan, pada 2025 ini, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan pasar Bangsri sebesar Rp 14,9 miliar.
“Pembangunan pasar Bangsri yang dimulai 2018 ini memang cukup lama, karena terkait dengan kemampuan anggaran. Pemda telah mengalokasikan anggaran, semoga tidak terjadi refocusing,” paparnya pada Joglo Jateng usai melakukan tinjauan langsung ke Pasar Bangsri bersama Dinas PUPR, belum lama ini.
Agus mendorong kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jepara, agar betul-betul mengawal proyek pembangunan pasar Bangsri secara maksimal.
Sehingga, dengan anggaran yang dikucurkan, pasar yang digadang-gadang sebagai pasar tradisional terbesar di Jepara ini dapat segera difungsionalkan.
“Kami ingin memastikan tentang kondisi, artinya mengharapkan dan mendorong. Sehingga harapannya di tahun 2025 ini bisa diselesaikan dan difungsikan,” paparnya.
Meskipun, Agus memahami bahwa untuk menyelesaikan seluruh pengerjaan pembangunan pasar bangsri, masih membutuhkan anggaran yang cukup besar.
“Masih membutuhkan anggaran lagi, tapi jangan sampai kesan mangkrak ini tidak dapat digunakan. Harus digunakan secara maksimal,” ucapnya.
Sementara itu, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Jepara, Hanief Kurniawan menyebut, proyek pasar Bangsri sebetulnya membutuhkan anggaran Rp 90 miliar.
Sehingga setelah tahun ini, untuk menyelesaikan pembangunan pasar Bangsri secara sempurna, anggaran proyek masih membutuhkan Rp 15 miliar lagi.
“Perencanaan awal, anggarannya Rp 90 miliar. Sudah dialokasikan sekitar Rp 60 miliar. Tahun ini Rp 14,9 miliar, masih kurang sekitar Rp 15 miliar,” paparnya.
Ia merinci, alokasi anggaran tersebut akan menyasar pada finishing 300 kios, finishing lapak kering dan basah, pembangunan fasad tampilan depan pasar, penambahan daya listrik, kantor, dan penataan lingkungan.
“Anggaran akan menyasar ke beberapa hal, seperti fasilitasnya, elektrikal, mekanil, fasilitas kios, dan lainnya,” ujarnya.
Sebagai informasi, dengan luas lahan 20 ribu meter persegi, pasar bangsri di bangun dengan lahan 8 ribu meter persegi. Memiliki sebanyak 1.413 kios, lapak basah, dan lapak kering.
Pasar dalam kondisi tidak terurus, banyak debu di setiap tempat, lorong-lorong pasar tampak sepi, kotor, dan banyak coretan di dinding. (oka/gih)