KUDUS, Joglo Jateng – Tumpukan sampah yang menghambat aliran air dan berpotensi menyebabkan banjir di Sungai Kaligelis, Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus dibersihkan, Kamis (23/1).
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus melaksanakan pembersihan untuk menghilangkan tumpukan sampah yang dapat menghambat aliran air. Jaringan Unit Pengairan Wilayah II PUPR Kudus, Gilang menyebutkan, proses pembersihan dilakukan dengan menurunkan petugas ke sungai untuk mengurai sampah yang menyumbat aliran air. Selain itu, pintu air Sungai Kaligelis juga sempat dibuka selama 5 hingga 10 menit agar aliran sampah dapat mengalir menuju Kali Lusi.
“Meski demikian, pembukaan pintu air dilakukan dengan waktu terbatas untuk mencegah banjir lebih parah di wilayah selatan yang sudah tergenang,” ujarnya, Kamis (23/1).
Pihaknya menambahkan, Sungai Kaligelis sendiri bermuara ke Kali Wulan sebelum akhirnya mengalir ke Kali Lusi. Oleh karena itu, menjaga kelancaran aliran air di Kaligelis menjadi langkah penting untuk meminimalkan risiko banjir di kawasan sekitar. “Kami berupaya menjaga aliran sungai tetap lancar agar tidak terjadi penumpukan air yang dapat menyebabkan banjir. Namun, semua ini juga perlu dukungan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, Dinas PUPR juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah ke sungai. Kebiasaan buruk ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga berdampak serius pada aliran sungai, sehingga meningkatkan risiko banjir.
“Masyarakat harus sadar bahwa sampah yang dibuang sembarangan akan menyumbat aliran sungai. Ini tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga dapat berdampak pada diri sendiri, seperti banjir yang berisiko mengancam keselamatan,” tandasnya.
Dengan adanya aksi ini, diharapkan masyarakat semakin peduli terhadap kebersihan lingkungan dan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga ekosistem sungai. “Kalau sungai bersih, pandangan jadi enak, aliran air lancar, dan risiko banjir bisa diminimalkan,” pungkasnya. (cr9/ree)