Kendal  

Bangun Tanggul Darurat dengan Ratusan Geobag

PERBAIKAN: Pembangunan tanggul darurat dilakukan menggunakan Geobag dan dibantu TNI-Polri serta alat berat. (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

KENDAL, Joglo Jateng – Pemerintah Jawa Tengah mulai melakukan perbaikan tanggul jebol di Kali Bodri. Perbaikan tanggul jebol dilakukan dengan membuat tanggul sementara menggunakan ratusan geobag.

Pelaksana lapangan Pusdataru Jateng Adi Darmawan menerangkan, geobag yang digunakan untuk menutup tanggul yang jebol adalah wadah berbentuk bantal yang terbuat dari kain geotekstil yang diisi tanah sekitar tanggul. “Geobag yang terbuat dari kain geotekstil ini kuat dan tahan lama termasuk mampu menahan tekanan banjir. Tidak mudah terkikis air dan tahan hingga 6 bulan,” terang Adi Darmawan, Kamis (23/1).

Dia menjelaskan, tanggul darurat dibangun menggunakan 130 kantong geobag dan ditargetkan selesai hari ini dengan bantuan alat berat beserta TNI Polri. “Kami targetkan hari ini (kemarin, red) selesai, kemudian besoknya kami tahap finalisasi yang tanggul darurat,” imbuhnya.

Setelah tanggul darurat selesai dibangun, pihaknya akan segera membangun tanggul permanen agar lebih kokoh. Disampaikan, saat ini tim desain pembuat tanggul permanen sudah melakukan pengukuran di sekitar tanggul. “Nanti tentu akan dibangun tanggul permanen, ini tim desain sudah turun ke lapangan untuk mengukur keperluan,” ungkapnya.

Pj Sekda Kendal Agus Dwi Lestari mengatakan, pembangunan tanggul darurat di Kali Bodri bisa menutup aliran air yang mengalir ke permukiman warga. “Kami juga sudah mengajukan bantuan pembangunan tanggul permanen di Kali Bodri ini,” katanya saat meninjau pembangunan tanggul darurat di Kali Bodri.

Disampaikan, hingga hari ketiga, genangan air dengan ketinggian bervariasi masih terlihat di beberapa titik di Kecamatan Patebon. Dengan kondisi demikian, pihaknya berupaya melakukan penyedotan air di beberapa titik yang belum surut. “Sebagian besar banjir sudah surut, tapi memang ada beberapa desa yang belum karena limpasan airnya belum terbuang optimal,” sambungnya.

Meskipun genangan air masih ada di beberapa titik, pihaknya telah menarik dapur umum yang disediakan Pemkab Kendal. Hanya saja, Pemkab Kendal tetap menyalurkan bantuan dalam bentuk bahan mentah ke sejumlah dapur umum lain. “Dapur umum dari Pemda sementara kami hentikan karena tenaga tidak memungkinkan. Tapi yang dari PMI dan lainnya masih jalan. Kami juga tetap support perlengkapan bahan pokok,” paparnya.

Pasi Ops Kodim 0715 Kendal, Kapten CKE Bambang Ruseno mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 120 personel yang tersebar ke beberapa titik banjir. Sebagian anggota yang diterjunkan membantu pembersihan rumah-rumah warga, ada yang penyedotan air dan ini ada yang bantu bangun tanggul. Ia pun meminta warga selalu waspada terhadap potensi bencana yang masih mengintai, terlebih cuaca ekstrem masih akan melanda di Jawa Tengah hingga bulan depan.

“Kami imbau masyarakat selalu waspada potensi cuaca ekstrem, karena info dari BMKG sampai Februari cuacanya masih ekstrem. Jangan buang sampah sembarangan juga, karena salah satu penyebab banjir ialah tersumbatnya aliran air akibat penumpukan sampah,” tandasnya. (ags/ree)